REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah berupaya mengelola koperasi yang diimbangi dengan pemanfaatan teknologi agar masuk ke ekosistem digital. Hal ini mengingat koperasi yang masuk ekosistem digital masih rendah atau sekitar 906 koperasi atau 0,73 persen dari 123 ribu koperasi aktif.
Masih rendahnya digitalisasi koperasi di Indonesia, diakui oleh pemerintah daerah. Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat Nurodi mengatakan sistem digitalisasi koperasi perlu dilakukan di berbagai daerah khususnya koperasi yang berisikan para ibu rumah tangga.
“Saat ini sudah ada beberapa koperasi di daerah Jawa Barat yang menggunakan digitalisasi. Hal ini juga harus ditularkan di Karawang terutama koperasi yang berbasis ibu-ibu,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (8/2).
Menurutnya koperasi yang berisikan para ibu rumah tangga lebih mudah dibina dan diberikan pendampingan, sehingga mampu turut memajukan koperasi di daerah. “Gunakan sistem tersebut (digitalisasi koperasi), sehingga anggota mau pinjam bisa menggunakan smartphone (android), aprovel demikian juga, jadi semua bisa diakses melalui android,” ucapnya.
Di samping itu, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Karawang yang tergabung dalam kepengurusan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Karawang periode 2020-2025, setelah resmi dilantik dalam Musda Dekopinda. Sejumlah anggota dewan tersebut antara lain Taufik Ismail dari fraksi PDIP, Endang Sodikin Fraksi Partai Gerindra, Asep Syaripudin dari fraksi Partai Golkar, Jajang Sulaeman dari Fraksi Partai PKB, Dedi Rustandi dari Fraksi PPP dan Budianto dari Fraksi Partai Demokrat.
Dalam Musda Dekopinda yang dihadiri oleh Ketua Dekopinwil Jawa Barat beserta jajarannya ini resmi mengukuhkan Anwar Hidayat sebagai Ketua Dekopinda Kabupaten Karawang periode 2020-2025.