Selasa 09 Feb 2021 08:16 WIB

Petrokimia Gresik Ikut Program Plasma Darah BUMN

Sebanyak 300 penyintas Covid-19 mendaftar sebagai pendonor terbagi dalam lima sesi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
 Seorang pasien COVID-19 yang sembuh mendonorkan darahnya untuk pengambilan plasma, (ilustrasi). etrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar
Foto: EPA/MADE NAGI
Seorang pasien COVID-19 yang sembuh mendonorkan darahnya untuk pengambilan plasma, (ilustrasi). etrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar "Donor Darah Plasma Konvalesen" di Gresik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petrokimia Gresik (PG), perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggelar "Donor Darah Plasma Konvalesen" di Gresik, Senin (8/2). Sebanyak 300 penyintas Covid-19 mendaftar sebagai pendonor yang terbagi dalam lima sesi.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program "Plasma BUMN untuk Indonesia", arahan Menteri BUMN Erick Thohir, yang dilaksanakan serentak secara nasional bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca Juga

“Kami mendukung penuh upaya pemerintah dalam memerangi Covid-19 di tanah air. Untuk itu, Petrokimia Gresik mewakili BUMN di wilayah Jawa Timur (Jatim) berkolaborasi dengan PMI Provinsi Jatim turut ambil bagian dalam gerakan donor plasma ini,” ujar Dwi Satriyo.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi implementasi salah satu core value AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang dimiliki Petrokimia Gresik sebagai perusahaan BUMN.

“Selain menjaga ketahanan pangan nasional, Petrokimia Gresik juga diberi amanah untuk membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa donor darah yang digelar Petrokimia Gresik mendapat dukungan dan sambutan positif dari berbagai pihak. Terbukti dari banyaknya pendonor yang mendaftarkan diri.

"Kami mengapresiasi dukungan dan peran aktif para pendonor. Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa menyelematkan saudara kita yang masih berjuang untuk sembuh dari Covid-19," ujarnya.

Dwi Satriyo berharap, apa yang dilakukan pendonor ini dapat menginspirasi penyintas Covid-19 lainnya untuk mendonorkan plasmanya, sehingga gerakan ini berkelanjutan dan menyebar kepada masyarakat lebih luas lagi.

"Saya mengimbau penyintas lain yang sudah sembuh untuk mendonorkan plasma guna meningkatkan rasio kesembuhan penderita Covid-19. Permintaan plasma sangat tinggi dan tidak sebanding dengan jumlah plasma yang dapat dikumpulkan dari sejumlah penyintas Covid-19, untuk itu ayo berdonor," ajaknya.

Seperti diketahui, plasma konvalesen sangat dibutuhkan khususnya bagi mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat. Syarat pendonor antara lain sehat dan prima atau tidak mempunyai penyakit kronik menular melalui darah, penyintas Covid-19 telah dinyatakan sembuh selama minimal 14 hari dan maksimal 3 (tiga) bulan, diutamakan laki-laki berusia 18-60 tahun atau wanita tanpa riwayat kehamilan, serta berat badan minimal 54 tahun.

Terakhir, Dwi Satriyo juga mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan 5M, yaitu Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas. Selain itu menjaga kesehatan dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Covid-19 masih ada di sekitar kita, kita tidak boleh lengah untuk melindungi diri dan keluarga kita," ujar Dwi Satriyo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement