Selasa 09 Feb 2021 09:57 WIB

Sadar Bahaya Miras, Ternyata Pembesar Arab Enggan Meminumnya

Para pembesar Arab menyadari bahaya miras bagi keselamatan diri mereka

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Para pembesar Arab menyadari bahaya miras bagi keselamatan diri mereka. Ilustrasi miras
Foto: Republika/Prayogi
Para pembesar Arab menyadari bahaya miras bagi keselamatan diri mereka. Ilustrasi miras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu tindakan dosa yang terbilang besar dan berkembang secara marak di lingkungan masyarakat modern adalah penyalahgunaan narkotika dan juga konsumsi minuman keras (miras). Bahkan bahaya miras secara spesifik dapat mengganggu akal budi seseorang.

Syekh Aidh Al-Qarni dalam buku Sentuhan Spiritual menjelaskan, khamar dan segala minuman memabukkan atau miras dalam tradisi Arab kuno disebut sebagai ummu al-khabaits (biang keburukan). Orang-orang terpandang dan cerdas di kalangan Arab tidak mengonsumsinya.

Baca Juga

Bahkan dijelaskan, bangsa Arab yang terpandang dan cerdas kerap menjauhi dan tidak meminum miras. Di antara mereka yakni Hatim At-Tha’I, Zaid bin Amr bin Naufal, dan Harim bin Sanan. Miras pada masa itu juga disebut dengan istilah as-safihah (tidak berguna), al-qabihah (jelek/kotor), dan al-makhruhah (dibenci).

Setelah Islam turun, Allah SWT mengharamkan miras sebagaimana yang diabadikan di dalam Alquran surat Al-Maidah ayat 90 berbunyi: