Selasa 09 Feb 2021 12:06 WIB

PLN Kerahkan 1.600 Personel Pulihkan Listrik di Jabar

Demi keselamatan, sebagian wilayah belum dioperasikan kembali listriknya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
PLN UID Jawa Barat mengerahkan sekitar 1.600 personel guna memulihkan aliran listrik pascacuaca ekstrem pada Ahad (7/2).
Foto: dok pln
PLN UID Jawa Barat mengerahkan sekitar 1.600 personel guna memulihkan aliran listrik pascacuaca ekstrem pada Ahad (7/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT PLN  terus berupaya memulihkan sistem kelistrikan di hari ketiga pascacuaca ekstrem yang terjadi pada Ahad (7/2). PLN menurunkan 1.600 personel operasional untuk memulihkan kelistrikan akibat Banjir di Jawa Barat.

Baca Juga

General Manager PLN Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha, menjelaskan, hingga pukul 09.00 WIB, enam wilayah di PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat yakni Karawang, Indramayu, Purwakarta, Bekasi, Sumedang, dan Cikarang masih tergenang banjir. Dari 432 gardu yang terdampak banjir, 332 di antaranya masih belum di operasikan.

Sementara untuk pelanggan terdampak, sebanyak 13.180 dari total 81.647 pelanggan sudah dapat menikmati kembali pasokan listrik. "Sisanya menunggu banjir di lokasi surut dan benar-benar aman untuk dialiri listrik kembali," kata Agung, Selasa (9/2).

Menurut Agung, sejumlah wilayah yang listriknya belum beroperasi per pkl 09.00 WIB adalah sebagian Indramayu (61 gardu dan 12.143 pelanggan), sebagian Bekasi (8 gardu dan 1.882 pelanggan), Sumedang (1 gardu dan 431 pelanggan), sebagian Purwakarta (165 gardu dan 36.124 pelanggan), sebagian Karawang (61 gardu dan 12.143 pelanggan), sebagian Cikarang (8 gardu dan 1.822 pelanggan). 

Masyarakat, apat menghubungi contact center PLN 123 atau memantau media sosial PLN di wilayah Jabar untuk mengetahui perkembangan daerah terdampak. "Lokasi tersebut belum dapat dilakukan pemulihan disebabkan air yang masih menggenang sehingga keselamatan masyarakat harus diutamakan," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement