REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT PLN terus berupaya memulihkan sistem kelistrikan di hari ketiga pascacuaca ekstrem yang terjadi pada Ahad (7/2). PLN mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir.
General Manager PLN Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha, mengingatkan masyarakat untuk mematikan instalasi listrik di rumah dan mencabut semua peralatan elektronik dari stop kontak saat terjadi banjir. Apabila aliran listrik yang terkena air tidak padam, masyarakat dapat melaporkan melalui aplikasi New PLN Mobile.
PLN menurunkan 1.600 personel operasional untuk memulihkan kelistrikan akibat banjir di Jawa Barat. Agung menyampaikan apresiasinya kepada seluruh tim pemulihan jaringan yang terus bekerja keras dilapangan.
"Sebagai bentuk kepedulian kepada petugas yang bekerja keras di Lapangan PLN menyerahkan bantuan makanan agar mereka tetap kuat memulihkan kelistrikan di kondisi pandemi ini," kata Agung, Selasa (9/2).
Selain itu, melalui tim Yayasan Baitul Maal (YBM), kata dia, PLN juga menyerahkan bantuan bahan makanan kepada warga Pagaden, Purwakarta seperti beras, mi instan, minyak goreng, biskuit, air mineral, dan masker. Sementara itu untuk wilayah Pamanukan yang masih terkendala akses, pada hari ini akan didirikan dapur umum serta pendistribusian bahan makanan.
"Untuk wilayah lainnya yang terdampak sedang dilakukan pendataan terkait keperluan yang dibutuhkan warga," kata Agung.
Ketua RT setempat, Suherman yang juga menjadi pengungsi di lokasi Masjid Jamie Al-Jihad, Desa Kamarung, Pagaden, mengucapkan terima kasih dengan bantuan PLN. Ia mengatakan, bantuan ini sangat bermanfaat untuk pengungsi di sana.
"Saat ini banjir sudah mulai surut. Mohon doanya supaya segera surut sepenuhnya dan listrik bisa nyala di rumah kami," kata Suherman.