REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kepala Direktorat Industri Pertahanan Turki Ismail Demir pada Senin mengatakan ekspor industri pertahanan negaranya tidak semata-mata didasarkan pada pendekatan komersial. Pasalnya Ankara lebih mementingkan kerja sama dengan negara-negara sahabat dan sekutu.
Berbicara pada Antalya Diplomacy Forum (ADF), Demir menyampaikan sambutan tentang pengembangan industri pertahanan Turki yang mandiri dan efisien.
Demir mengungkapkan bahwa ekspor Turki di bidang industri pertahanan meningkat drastis dalam periode terakhir ini. Dia menambahkan, Turki secara geografis terletak di tengah zona konflik. Karena itu perlindungan kepentingan nasional menjadi prioritas utama.
"Mengingat fakta-fakta ini, bagi Turki, mengekspor produk pertahanan lebih dari sekadar aktivitas perdagangan," ungkap Demir.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/turki/ekspor-pertahanan-turki-lebih-dari-sekadar-urusan-komersial/2138199
Ankara, kata ia, berupaya memiliki gebrakan ekspor yang berorientasi kerja sama dengan negara-negara sahabat dan sekutu. Visi Turki tentang industri pertahanan didasarkan pada efisiensi dan kemandirian.
Meski mengakui pentingnya soft power dalam membangun perdamaian, pejabat Turki itu mencatat bahwa pentingnya hard power untuk mendukung soft power. Demir menggarisbawahi bahwa program industri pertahanan Turki mencakup banyak proyek yang membutuhkan sumber daya. Turki membuka pintu untuk kerja sama dengan negara-negara sahabat dan sekutu.