REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata dimakamkan di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten, Selasa (9/2). Almarhum dimakamkan tepat di samping makam Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau Syekh Ali Jaber.
Pendiri Pesantren Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur, menjelaskan, pemakaman almarhum di pesantren miliknya adalah karena permintaan dari keluarga Ustaz Maaher. Ia mengaku, merasa terhormat menyetujui permintaan tersebut.
"Kehormatan dong, karena kita jagain hamba Allah. Sedekah terbaik kan juga termasuk. Ini bisa jadi sedekah abadi sampai hari kiamat," jelas Ustaz Yusuf Mansur, Selasa (9/2).
Dia menjelaskan, pemakaman di kompleks pesantren akan menjadi kebaikan bagi almarhum. "Di sini kan pesantren Alquran, tiap hari santri-santri baca Alquran, baik buat kiai, baik buat ulama," tuturnya.
Yusuf mengatakan, keluarga menghubungi dirinya setelah Ustaz Maaher dilaporkan meninggal pada Senin (8/2) malam. Tanpa pikir panjang, ia menerima permintaan keluarga tersebut.
Baca juga : In Picture: Foto Pemakaman Ustaz Maaher at-Thuwailibi di Pesantren Daqu
"Disiapkan (kompleks makam) memang untuk orang tua, untuk Kiai Jamil, Kiai Tarmizi, Kiai Kosasih. Karena kami pengennya jadi satu sama santri. Terus mulai masuk ada Syekh Ali, sekarang ada Ustaz Maaher, insya Allah, ada kebaikan," tuturnya.
Dia mengaku, sering berkomunikasi dengan Ustaz Maaher lewat telepon, terlebih saat almarhum berada di penjara. Yusuf berdiskusi dengan Ustaz Maaher soal ekonomi hingga permintaan maafnya kepada semua pihak yang merasa tersakiti.
"Obrolan terakhir beberapa hari lalu, beliau minta maaf saja kepada semua pihak, sama Habib yang di Pekalongan juga dan semua pihak yang pernah merasa tersakiti. Mudah-mudahan jadi akhir yang sempurna," jelasnya.