REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Westlife dilaporkan telah didepak dari label rekamannya, EMI Records. Selain karena tidak tercapainya kesepakatan dari kedua belah pihak, keluarnya Westlife diduga terkait dengan pandemi Covid-19 yang membuat promo dan tur album baru mereka “Spectrum” (2019) tidak sukses.
“Westlife masih merupakan nama besar. Tapi album mereka rilis beberapa bulan sebelum pandemi dan lockdown yang membuat segalanya menjadi sangat sulit,” kata seorang sumber dari label.
Sumber itu juga menyebut bahwa pandemi membuat album comeback Westlife tidak terlalu laku di pasaran. Sesuai jadwal, seharusnya di tahun 2020 grup asal Irlandia itu melakukan tur untuk meningkatkan penjualan musik, namun pandemi menggagalkan rencananya.
“Album jadi tidak terlalu laku seperti yang diharapkan tim dan karena ada banyak perubahan pada label, mereka memutuskan untuk melepaskan Westlife,” demikian kata sumber.
Album yang dirilis setelah sembilan tahun vakum, menampilkan lima lagu yang ditulis oleh Ed Sheeran, ditambah satu oleh James Bay. Jadi tidak heran, bagaimana tingginya ekspektasi dari label untuk penjualan album. Meskipun sebenarnya hingga kini album sudah terjual sekitar 500 ribu kopi secara internasional.
Namun demikian, keluarnya Westlife dari EMI Records ini bukanlah akhir. Para personel Westlife telah berjanji untuk kembali dengan musik yang lebih segar dan baru. Bahkan perwakilan dari band mengumbar beberapa rencana prestisius seperti akan menggelar konser global hingga memiliki acara TV di akhir tahun ini.
"Mereka telah sepakat untuk berpisah dengan EMI dan detail kemitraan baru dan inovatif akan segera terjadi,” kata perwakilan band seperti dilansir dari The Sun pada Selasa (9/2).
“18 bulan ke depan kami bersiap untuk menjadi band paling sibuk, termasuk album baru, pertunjukan stadion yang terjual habis, ditambah tur global terbesar mereka, yang akan mencakup pertunjukan Amerika pertama mereka,” tambah perwakilan tersebut.