Selasa 09 Feb 2021 16:10 WIB

Bappenas: RI Makin Sulit Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

Akhir 2019 Indonesia sudah berhasil masuk jajaran negara berpendapatan menengah atas.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebutkan, Indonesia semakin sulit keluar dari jurang kelas menengah (middle income trap) akibat pandemi Covid-19. Bahkan, jika pemulihan ekonomi tidak terakselerasi signifikan, perangkap ini masih akan dirasakan setidaknya sampai 2045.

Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan, pandemi Covid-19 menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi pada semua sektor. Dampak panjangnya, pertumbuhan ekonomi melambat dan berpotensi terus terjebak di level lima persen.

Baca Juga

Sebagai efek berikutnya, Suharso menyebutkan, langkah untuk melepaskan diri dari jebakan kelas menengah akan semakin jauh dari angan-angan. "Bahkan, tahun 2045 pun kita belum bisa masuk di high income country," katanya dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa (9/2).

Pada akhir 2019, Suharso mengatakan, Indonesia sudah berhasil membuat langkah baru dengan masuk ke jajaran negara dengan pendapatan menengah atas atau upper middle income country. Tingkat penghasilannya lebih dari 4.046 dolar AS per kapita.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement