REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya kembali mengonfirmasi kemunculan klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren. Sebanyak tiga orang santri salah satu pesantren di Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. "Kita ada klaster baru. Klaster keagamaan (pesantren)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, kepada Republika.co.id, Selasa (9/2).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan uji usap (swab test) PCR yang sudah dilakukan kepada para santri dan pengajar yang menjadi kontak erat. Namun, hasilnya swab test itu masih belum diketahui.
Uus menambahkan, saat ini diberlakukan karantina mikro di lingkungan pesantren itu. Tak boleh ada kegiatan keluar masuk lingkungan pesantren.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran awal, terdapat tiga santri yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ia menjelaskan, awalnya terdapat santri yang mengalami gejala hilang indra penciuman. Kemudian dilakukan tes swab antigen kepada santri bersangkutan.
Hasil tes swab antigen itu, santri tersebut dinyatakan positif. Kemudian dilakukan uji swab PCR kepada santri tersebut dan 15 santri lainnya yang kontak erat. Hasilnya, terdapat tiga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. "Tiga orang, semuanya santri, terkonfirmasi PCR positif," kata Asep saat dihubungi Republika.co.id.
Ia mengatakan, tiga santri itu kini menjalani isolasi di lingkungan peeantren dengan pengawasan petugas medis. Sebab, ketiga santri itu memiliki gejala ringan berupa kehilangan indra penciuman. Tempat isolasi tiga santri itu juga telah dipisahkan dengan santri lainnya.