Selasa 09 Feb 2021 17:30 WIB

Melangkah ke Babak Dua Australia Open, Sofia Kenin Terharu

Tngkat kecemasan Kenin meningkat di Melbourne saat berusaha mempertahankan gelarnya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Sofia Kenin.
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Sofia Kenin.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sofia Kenin terharu meneteskan air mata, setelah menyelesaikan kemenangan meyakinkan 7-5, 6-4 atas petenis wildcard tuan rumah, Maddison Inglis. Unggulan keempat yang merebut gelar Grand Slam perdananya di Melbourne Park tahun lalu, menghadapi perjuangan keras melawan petenis peringkat 133 dunia pada Selasa (9/2) di Rod Laver Arena.

Petenis Amerika Serikat kelahiran Rusia itu mematahkan servis Inglis dua kali pada set pertama dan terpuruk ke defisit 1-3 di awal sebelum bangkit. Ia kemudian melakukan kesalahan ganda pada match-point sebelum menutupnya.

Kenin selalu memakai hatinya dan terus terang tentang emosinya. Ia mengaku perlu menguasai perasaannya jika berharap untuk melangkah jauh dalam mempertahankan gelar Grand Slam Australia Terbuka.

“Ya, emosi, beberapa air mata dan sebagainya. Saya merasakan sedikit (dari) tekanan,” kata petenis berusia 22 tahun itu dilansir Reuters, Selasa. “Jelas saya gugup. Saya jelas tegang. Saya tidak berada di sana 100 persen secara mental."

Kenin mengatakan bahwa meskipun ia merasa gugup sebelum semua pertandingannya, tingkat kecemasannya meningkat di Melbourne saat ia berusaha untuk mempertahankan gelar. "Saya harus mencoba mengesampingkan emosi saya untuk pertandingan. Saya harus menjadi lebih baik dalam hal itu jika saya ingin melakukannya dengan baik di sini,” jelasnya.

Kenin selanjutnya akan melawan petenis Estonia Kaia Kanepi, yang mengalahkannya dalam tiga set di Roma pada 2018, satu-satunya pertemuan dalam karier keduanya. Hanya melihat Kanepi memenangkan pertandingan putaran pertamanya melawan Anastasija Sevastova sudah cukup untuk menarik kembali emosi Kenin.

"Setelah pertandingan, saya keluar lapangan, dan saya melihat bahwa dia menang," jelas Kenin. “Mungkin (saya) agak sedih karena jelas saya ingat saya kalah darinya."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement