REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Banjir yang menggenangi Kabupaten Indramayu belum seluruhnya surut, Selasa (9/2). Warga pun masih mengungsi akibat genangan air yang tinggi.
Kepala Sekretariat BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, menyebutkan, banjir merendam 22 kecamatan di Kabupaten Indramayu sejak Ahad (7/2) malam hingga Selasa (9/2).
Adapun 22 kecamatan itu adalah Kecamatan Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Jatibarang, Widasari, Tukdana, Kertasemaya, Sukagumiwang, Krangkeng, Lelea, Cikedung, Kroya, Gabuswetan, Bongas, Losarang, Cantigi, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Gantar dan Terisi.
‘’Sebagian sudah surut, sebagian masih banjir,’’ kata Caya kepada Republika.co.id, Selasa (9/2).
Dengan mulai surutnya banjir, lanjut Caya, maka warga di sejumlah daerah yang semula mengungsi, sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Dia menyebutkan, jumlah warga yang mengungsi pada Ahad (7/2) malam hingga Senin (8/2) ada sekitar 10 ribu jiwa.
‘’Untuk hari ini, yang sudah kembali ke rumah masing-masing ada sekitar 5 ribu jiwa,’’ tutur Caya.
Caya menyebutkan, wilayah yang mengalami banjir parah hari ini adalah di Kecamatan Kandanghaur. Di wilayah itu, ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga di kisaran satu meter.
Menurut Caya, upaya evakuasi terhadap warga di Kecamatan Kandanghaur masih terus dilakukan hingga sore ini. Dia memperkirakan, ada sekitar 8 ribu warga yang akan mengungsi.
‘’Warga yang mengungsi kemarin masih sekitar 5 ribu orang, ditambah yang di Kecamatan Kandanghaur hari ini ada sekitar 8 ribu orang. Jadi totalnya sekitar 13 ribu orang,’’ kata Caya.
Selain di masjid dan balai desa, lokasi pengungsian bagi warga juga dilakukan di tenda-tenda darurat. Hingga sore ini, upaya pendirian tenda darurat bagi warga masih terus dilakukan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika, banjir hari ini juga masih terjadi di wilayah Indramayu Kota. Di antaranya di wilayah Karangturi dan Paoman, dengan ketinggian air sekitar 40 cm. Bahkan, genangan air juga terlihat di depan Pendopo Indramayu.