REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesepakatan baru kontrak pembalap F1, Lewis Hamilton, dengan tim Mercedes telah mengakhiri spekulasi mengenai rencananya selama musim ini. Tetapi durasi kontrak satu tahun menimbulkan pertanyaan lanjutan mengenai berapa lama juara dunia tujuh kali itu bakal bertahan.
Semua kesepakatan pembalap Mercedes berusia 36 tahun itu sebelumnya bermasa lebih dari satu tahun. Namun masa kontrak lebih pendek memberi waktu kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikan sejumlah masalah.
Perdebatan kemungkinan akan berlanjut sampai berbulan-bulan ke depan, sama seperti saga kontrak terakhir yang menjadi topik hangat sepanjang tahun lalu.
"Ini pengumuman yang tak biasa bagi tim sekelas Mercedes," kata mantan pembalap dan komentator televisi Sky Martin Brundle seperti dikutip Reuters, Selasa (9/2). "Pastinya paling tidak salah satu pihak ingin tetap membuka opsi untuk masa mendatang. Saya curiga pihak itu Mercedes-Benz sendiri. Jadi mereka menahannya untuk tahun ini, dan kemudian mengatakan akan menyelesaikan 2022 lebih awal."
Hamilton favorit merebut gelar juara dunia kedelapan yang belum pernah dicapai siapa pun, dan sekaligus memperpanjang rekor kemenangan balap menjadi 100 kemenangan tahun ini. Tetapi, masa depannya tetap menjadi pusat perhatian.
Bos tim Mercedes Toto Wolff mengakui, Mercedes menyampaikan pengumuman, pembalap Inggris yang kontraknya habis itu sudah menyepakati perpanjangan yang akan membuat dia memasuki musim kesembilan bersama pabrikan tersebut.
"Itu kontrak penting," kata pria Austria itu. "Ini penting karena musim ini dan bagaimana kami ingin memposisikan diri mulai 2022 dan seterusnya serta bagaimana hal ini dipikirkan."
Hamilton, lanjut Wolff, perlu memutuskan seperti apa masa depannya. "Tim perlu memutuskan dalam jangka panjang apa yang ingin kami lakukan terhadap pembalap."