REPUBLIKA.CO.ID, oleh Flori Sidebang, Febryan A, Uji Sukma Medianti, Antara
Banjir di sejumlah titik Ibu Kota mulai surut. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menilai, banjir di Ibu Kota kali ini cukup terkendali jika dilihat berdasarkan jumlah RT terdampak.
Anies mengungkapkan, berdasarkan data yang diterima, dari total 30.470 RT, sebanyak 116 RT yang terendam banjir pada Senin (8/2). "Di Jakarta total ada 30.470 RT seluruh wilayah Jakarta. Alhamdulillah dalam musim penghujan dan beberapa waktu ini mayoritas terkendali dengan baik," kata Anies, Selasa (9/2).
"Lalu dari 30.470 RT saat ini ada 116 RT yang di situ ada genangannya, yaitu 0,38 persen," imbuhnya.
Anies menuturkan, ada dua target yang harus dipenuhi dalam penanganan banjir kali ini. Pertama, jika terjadi hujan lebat, maka harus dipastikan surut dalam waktu enam jam setelah hujan reda. Kedua, tidak ada korban jiwa.
"Dan yang ketiga adalah galang. Insya Allah kita akan bisa melewati masa musim penghujan ini dengan baik," ujarnya.
Sebagai perbandingan, banjir awal tahun lalu berdampak ke 390 RW. Untuk tahun 2020 total posko pengungsian mencapai 269 posko dengan total pengungsi sebanyak 31.232 jiwa.
Selain itu, dia menambahkan, penanganan banjir tahun ini cukup berdampak baik lantaran adanya program gerebek lumpur yang dilakukan Pemprov DKI.
"Kita bersyukur bahwa program gerebek lumpur yang kita jalankan dalam beberapa bulan terakhir telah menunjukkan hasilnya. Di mana saluran-saluran air dalam sistem drainase di Jakarta, sendimentasinya bisa dibersihkan. Sehingga bisa mengelola limpahan air hujan dengan lebih baik," jelas Anies.
Meski demikian, Anies tetap mengingatkan masyarakat Jakarta untuk waspada terhadap potensi banjir. Sebab, kata dia, musim hujan belum usai. Dia juga meminta para penjaga pintu air, Dinas Sumber Daya Air, DKI Jakarta, dan pihak terkait penanganan banjir agar tetap melakukan koordinasi dan komunikasi.
Sore ini banjir dengan ketinggian 50 cm atau lebih masih menggenangi 16 RT di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Secara keseluruhan, kini masih terdapat 876 warga yang terdampak banjir.
Lurah Kampung Melayu, Setiyawan, mengatakan, hingga pukul 15.00 WIB, masih terdapat 20 RT yang terendam banjir. Sebanyak 16 RT di antaranya dengan ketinggian 50 cm atau lebih.
Setiyawan memerinci, banjir masih menggenang setinggi 1 meter di RT 12 dan RT 13 yang berada di RW 4. Lalu di RT 10 dan RT 11 yang berada di RW 5.
Sedangkan banjir dengan ketinggian 60 cm masih menggenangi RT 1 dan RT 15 yang berada di RW 7. Lalu di RT 6 di RW 8. Selanjutnya di RT 13, 14, 15, 16 yang berada di RW 8.
Adapun banjir setinggi 50 cm masih merendam RT 2, 3, 4, dan 4 yang berada di RW 7. Ditambah di RT 12 di RW 8. Empat RT lagi yang masih tergenang, kata Setiyanto, ketinggiannya sudah berada di bawah 50 cm. Sedangkan di 27 RT lainnya yang pada Senin (8/2) juga terendam banjir, kini genangannya sudah tidak ada lagi.
"Secara keseluruhan, banjir yang masih menggenang ini berdampak pada 876 jiwa atau 269 kepala keluarga," kata Setiyanto.
Siang tadi, sejumlah titik banjir di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, sudah mulai surut. Namun, sejumlah rumah di dekat bantaran Kali Ciliwung masih tergenang dengan ketinggian 40 cm.
“Air sudah mulai surut. (Tapi) masih ada yang 40 cm, dekat Ciliwung. Itu kemarin yang paling dalam 1,5 meter,” kata Lurah Rawajati Rudi Budijanto kepada wartawan.
Kemarin, kata dia, banjir menggenangi tiga rukun warga (RW), yakni RW 01, RW 03, dan RW 04. Dari tiga RW itu total 11 RT yang dilanda banjir.
“Warga sudah mulai bersih-bersih ya. Warga juga ada yang bolak-balik dari pengungsian ke rumah buat bersih-bersih,” ujar Rudi.