Selasa 09 Feb 2021 18:43 WIB

Kurangi Hujan Ekstrem, BPPT Tunggu Arahan Modifikasi Cuaca

BBTMC masih menunggu arahan untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca (TMC).

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh TNI AU, BPPT, BNPB, dan BMKG di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma. Ilustrasi
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh TNI AU, BPPT, BNPB, dan BMKG di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) masih menunggu arahan untuk melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) redistribusi curah hujan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi hujan ekstrem yang melanda wilayah Pulau Jawa saat ini.

"Sejak Desember lalu, upaya mitigasi banjir melalui operasi TMC sudah  diwacanakan pada beberapa rapat koordinasi Kementerian Lembaga untuk antisipasi fenomena La Nina serta faktor cuaca lainnya. Namun hingga saat ini belum ada arahan pelaksanaan operasi TMC, baik di wilayah DKI Jakarta maupun di wilayah-wilayah potensi banjir lainnya," kata Kepala BPPT Hammam Riza, dalam keterangannya, Selasa (9/2).

Berdasarkan prediksi cuaca, sebagian besar wilayah Pulau Jawa, beberapa hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Terkait hal ini, pelaksanaan TMC redistribusi curah hujan wilayah banjir dinilai perlu segera dilakukan.

Hammam menyebut langkah ini sebagai antisipasi makin meluasnya wilayah terdampak banjir. "Merujuk hasil TMC redistribusi curah hujan di Jabodetabek tahun 2020, bahwa TMC redistribusi curah hujan mampu mengurangi curah hujan sebesar 21-47 persen terhadap curah hujan alamnya, maka diharapkan dengan penerapan operasi TMC saat ini akan mengurangi potensi kerugian baik secara ekonomi maupun sosial," kata dia lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement