REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Lembaga filantropi Rumah Yatim kembali berkontribusi di sektor pendidikan. Kali ini, Rumah Yatim menitipkan bantuan kepada Jabar Quick Response (JQR) senilai Rp 200 juta untuk pembangunan sekolah yang roboh di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/2).
Sekolah yang akan diperbaiki oleh donatur Rumah Yatim itu, yakni Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al- Falah di Kampung Pasirmalang, Desa Margaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Secara simbolis, bantuan itu diserahkan oleh Direktur Utama Rumah Yatim Nugroho BW kepada Ketua JQR Bambang Trenggono.
Direktur Utama Rumah Yatim Nugroho BW mengatakan, selama ini Rumah Yatim fokus menopang dunia pendidikan, baik pada sumber daya manusia dan fisik bangunan di Tanah Air. Kata dia, hingga saat ini tercatat lebih lebih dari lima sekolah ambruk yang dibangun secara total oleh Rumah Yatim di Indonesia.
Kali ini, papar dia, nilai bantuan sekolah rusak di Kecamatan Pangalengan senilai Rp 200 juta. ‘’Kami berharap, bantuan ini dapat membantu warga Jabar selatan yang sangat membutuhkan fasilitas pendidikan,’’ ujar Nugroho kepada Republika di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (9/2).
Berdasarkan hasil tinjauannya, tutur dia, Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al- Falah tampak tidak layak pakai. Selama ini, sekolah tersebut dipakai untuk jenjang SD di pagi hari dan SMP di sore hari. Pembangunan sekolah kali ini merupakan kali pertama yang dilakukan Rumah Yatim bersama JQR.
Sebelumnya, Rumah Yatim menyalurkan bantuan untuk penanganan dampak Covid-19 kepada LQR. Di antaranya 50 ton beras , 10 ribu hazmat dan berbagai peralatan medis lainnya. Ke depannya, papar dia, Rumah Yatim akan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk JQR, untuk menangani persoalan persoalan sosial.