Selasa 09 Feb 2021 19:01 WIB

Prancis Merasa tak Perlu Lagi Berlakukan Karantina Nasional

Jam malam dan vaksin Covid-19 dinilai cukup mengendalikan virus.

Prancis Merasa tak Perlu Lagi Berlakukan Karantina Nasional. Seorang pria menaiki tangga yang kosong ketika diberlakukannya jam malam di Marseille, Prancis, Ahad (10/1). Menanggapi adanya temuan varian baru Covid-19 di kota Marseille, otoritas setempat akan memberlakukan jam malam lebih awal. Semula, aktivitas masyarakat berhenti pukul 8 malam dan kini menjadi pukul 6 sore hingga 6 pagi keesokan harinya.
Foto: AP / Daniel Cole
Prancis Merasa tak Perlu Lagi Berlakukan Karantina Nasional. Seorang pria menaiki tangga yang kosong ketika diberlakukannya jam malam di Marseille, Prancis, Ahad (10/1). Menanggapi adanya temuan varian baru Covid-19 di kota Marseille, otoritas setempat akan memberlakukan jam malam lebih awal. Semula, aktivitas masyarakat berhenti pukul 8 malam dan kini menjadi pukul 6 sore hingga 6 pagi keesokan harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan situasi Covid-19 di Prancis saat ini stabil dan pemerintah berhak memutuskan tidak memberlakukan karantina nasional baru.

Veran juga mengatakan kepada radio France Info bahwa mungkin dan memang lebih disukai Prancis tidak perlu 'dikurung' lagi. "Selama tiga minggu kami memiliki (rata-rata) 20 ribu kasus baru per hari dan 3.000-3.200 pasien di unit perawatan intensif. Ini stabil tetapi tinggi, ini tidak memerlukan tindakan penguncian nasional," kata Veran.

Baca Juga

Jumlah orang di Prancis yang meninggal karena infeksi Covid-19 naik 458 pada Senin (8/2) menjadi 79.423 dan menjadi jumlah kematian tertinggi ketujuh secara global. Tidak seperti beberapa tetangganya, Prancis menahan diri untuk tidak memberlakukan karantina nasional ketiga.

Prancis berharap jam malam yang diberlakukan sejak 15 Desember dan program vaksinasi yang sekarang telah diberikan kepada lebih dari dua juta orang akan cukup untuk mengendalikan penyebaran virus. Veran mengatakan dia memperkirakan antara 3,5 juta hingga 4 juta orang di Prancis akan menerima dosis pertama vaksin Covid-19 pada akhir Februari.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement