Rabu 10 Feb 2021 07:11 WIB

BTN Salurkan Kredit KPR Rp 640 Triliun ke 5 Juta Masyarakat

Pandemi Covid 19 memberikan kesempatan bagi kami memacu performa layanan digital

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Kamis (7/1). Penyaluran dana PEN BTN meningkat menjadi sebesar Rp 33,66 triliun atau tiga kali lipat dari dana PEN yang ditempatkan Pemerintah di Bank BTN sebesar Rp 10 triliun sejak Maret 2020 lalu.
Foto: Dok. BTN
Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Kamis (7/1). Penyaluran dana PEN BTN meningkat menjadi sebesar Rp 33,66 triliun atau tiga kali lipat dari dana PEN yang ditempatkan Pemerintah di Bank BTN sebesar Rp 10 triliun sejak Maret 2020 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA--PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merealisasikan kredit sebesar Rp 640 triliun kepada lima juta masyarakat di Indonesia selama 71 tahun berdiri. Adapun realisasi ini semakin memantapkan perseroan menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia 2025.

Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan sebagai mitra pemerintah melalui program sejuta rumah, sejak program tersebut diinisiasi pada 2015, BTN telah merealisasikan kredit pemilikan rumah (KPR) maupun  dukungan pembiayaan konstruksi. Adapun rinciannya pada 2015 mencapai 474.099 unit dari target 431.000 unit, pada 2016 mencapai 595.540 unit dari target 570.000 unit, dan pada 2017 realisasinya sebesar 666.806 unit dari target 666.000 unit. 

Selanjutnya pada 2018 mencapai 757.093  unit dari target 750.000 unit dan pada tahun 2019 hingga akhir Desember 2019 telah mencapai 753.749 unit dan hingga akhir 2020 di tengah pandemi perseroan tetap dapat menyalurkan pembiayaan perumahan untuk 565.294 unit rumah. “BTN juga tidak pernah absen sebagai bank pelaksana  dalam menyalurkan KPR subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah, baik dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan, subsidi selisih bunga maupun BP2BT,” ujarnya, Selasa (9/2).

Menurutnya BTN menjadi penguasa pasar KPR subsidi (konvensional maupun syariah) BTN secara kumulatif hingga 2020 mencapai 85,3 persen. Sedangkan segmen KPR secara nasional, BTN menguasai pangsa pasar sebesar 40 persen (data per September 2020).

“Sektor properti menjadi salah satu sektor yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi yang saat ini sedang diupayakan pemerintah. BTN yang berada dalam ekosistem properti berkomitmen mendorong  seluruh stakeholder untuk memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi,“ ucapnya.

Nixon menyebut pada tahun ini dengan fundamental kokoh yang sudah dibangun sepanjang 2020, maka langkah BTN ke depan akan bertransformasi sebagai menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada 2025.

Nixon memaparkan lima aspirasi  yang disusun untuk mencapai visi misi tersebut yaitu meningkatkan low-cost funding sebesar dua kali lipat menjadi Rp 270 triliun, mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari enam juta masyarakat Indonesia, membangun one stop shop financial solution untuk bisnis terkait perumahan, menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent serta membangun portofolio berkualitas tinggi dan menurunkan rasio kredit macet.

“Tahun ini kami akan terus meningkatkan layanan perbankan kami, pandemi Covid 19 , disrupsi memberikan kesempatan bagi kami untuk memacu performa layanan digital kami seperti banking from home dan aplikasi mobile banking serta meracik variasi produk KPR yang kami racik bersama produk cash management maupun produk tabungan kami untuk  menarik nasabah agar lebih loyal terhadap BTN,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement