REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir masih menggenangi 20 rukun tetangga (RT) di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (9/2) pukul 15.00 WIB. Walhasil, 618 jiwa, yang 98 di antaranya adalah balita, terpaksa bertahan di posko pengungsian.
Lurah Kampung Melayu, Setiyawan, mengatakan, 618 pengungsi itu tersebar di lima posko pengungsian. Pertama, di aula kantor kelurahan yang menampung 22 kepala keluarga atau KK (Dewasa: 24, Lansia : 1, Anak-anak: 22, Balita: 26). Kedua, di SDN Kampung Melayu yang menampung 95 KK (Dewasa: 165, Lansia: 28, Anak-anak: 50, Balita: 40). Ketiga, aula Masjid Ittihadul Ikhwan di RW 08 yang menampung 65 KK (Dewasa: 87, Lansia: 25, Anak-anak: 30, Balita: 26).
Keempat, di Pos RW 7 yang menampung 12 KK (Dewasa: 27, Lansia: 5, Anak-anak: 3, Balita: 2). Kelima, di Aula Masjid Ruhul Islam RW 07 yang menampung 8 KK (Dewasa: 21, Lansia: 4, Anak-anak: 6, Balita: 4). "Pengungsi masih bertahan di tempat pengungsian menunggu rumah yang sedang dibersihkan dan listrik yang belum menyala," kata Setiyanto kepada Republika, Selasa sore.
Setiyawan, menjelaskan, hingga pukul 15.00 WIB, masih terdapat 20 RT yang terendam banjir. 16 di antaranya dengan ketinggian 50 cm atau lebih. Sedangkan wilayah yang sudah tak ada lagi genangan terdapat 27 RT. "Genangan banjir mulai masuk pada hari Ahad tanggal 7 Februari 2021 pukul: 13.30 WIB," imbuhnya.