Selasa 09 Feb 2021 19:36 WIB

Pandemi Covid-19, Pemkot Depok Tunda Kenaikan NJOP

Kenaikan sebesar 30 persen harusnya mulai 2020 tapi ditunda karena pandemi Covid-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok., Nina Suzana.
Foto: Dok Pemkot Depok
Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok., Nina Suzana.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok kembali menunda kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang seharusnya telah diberlakukan pada 2020 sebesar 30 persen. Penundaan karena masih dalam pandemi Covid-19.

"Kami masih menunda kenaikan NJOP karena situasi masih pandemi Covid-19. Keputusan ini dilakukan sebagai upaya meringankan beban masyarakat di masa pandemi Covid-19," ujar Kepala BKD Kota Depok Nina Suzana, di Balai Kota Depok, Selasa (9/2).

Baca Juga

Menurut Nina, keputusan ini juga sudah sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwal) Depok Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Wali Kota Depok Nomor 21 Tahun 2020, Tentang Fasilitas Pajak Daerah Berupa Penghapusan Sanksi Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Dalam Masa Penanganan Pandemi Covid-19 di Kota Depok.

"Kebijakan ini berlaku bagi semua Wajib Pajak (WP) yang telah memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) tahun 2019. Sementara, SPPT yang diterbitkan tahun 2020 dan 2021 tidak mendapatkan potongan biaya. Artinya mengikuti nilai NJOP yang baru," jelasnya.

Dia berharap, dengan adanya beberapa program pengurangan dan penghapusan denda, WP bisa taat dan membayarkan kewajiban tersebut sebelum jatuh tempo pada Agustus nanti.."Berbagai keringanan sudah kami berikan. Tinggal masyarakat yang bijak dalam membayar pajak," pungkas Nina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement