REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Di tengah-tengah cedera pemain dan penurunan performa para penggawa lini serang, Ilkay Guendogan muncul sebagai pemecah kebuntuan Manchester City dalam urusan merobek gawang lawan. Gelandang asal Jerman itu sukses mencetak sembilan gol dalam 11 penampilan terakhirnya di pentas Liga Primer Inggris.
Terakhir, mantan gelandang bertahan Borussia Dortmund itu memborong dua gol saat City membungkam Liverpool, 4-1, pada pekan ke-23 Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Catatan sembilan gol di pentas Liga Primer Inggris musim ini pun menjadi catatan gol terbanyak Guendogan sejak resmi mengenakan seragam City pada awal musim 2016/2017 silam.
Catatan impresif gelandang berusia 30 tahun dalam mencetak gol ini ternyata tidak terlepas dari perubahan taktik yang diterapkan pelatih City, Pep Guardiola, dan pergerakan bek kanan City, Joao Cancelo. Anggapan ini diungkapkan oleh mantan bek tengah Liverpool, Jamie Carragher.
Mantan kapten Liverpool itu merujuk pada peforma impresif Gundogan di laga kontra The Reds. Pada babak kedua di laga tersebut, tutur Carragher, pelatih Pep Guardiola mengubah sistem permainan City dan mengubah formasi permainan menjadi 4-4-2. Dalam skema permainan tersebut, gelandang tengah lebih banyak melakoni peran sebagai penahan bola.
Peluang terbesar gelandang tengah untuk bisa mencetak gol dalam skema tersebut, kata Carragher, melalui via sepakan dari luar kotak penalti.