REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Perusahaan Umum Daerah Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Bali mengalami gangguan distribusi air ke pelanggan akibat hujan lebat dan banjir lumpur sehingga proses di Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Blusung tak mampu mengelola air baku secara maksimal.
"Kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang tinggi belakangan ini berdampak terhadap kekeruhan air Sungai Ayung. Hal ini tentu secara otomatis berdampak terhadap produksi air baku dari Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, sehingga air dengan kadar kekeruhan tinggi mengakibatkan mesin tak berfungsi dan proses pengolahan air baku menjadi terhambat," kata Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Arsana, di Denpasar, Selasa.
Dengan kondisi seperti ini, pihaknya akan terus berupaya secara maksimal agar kembali normal melakukan distribusi air minum ke pelanggan atau masyarakat di Denpasar.
"Kami berencana membangun kanal air baku untuk mendukung proses pengolahan air di IPA Belusung. Selain itu, pembangunan reservoar yang sedang berlangsung di Monang Maning dengan kapasitas 1.000 meter kubik akan terus digenjot sehingga pemanfaatannya dapat dimaksimalkan," ujarnya.