Rabu 10 Feb 2021 09:32 WIB

Sah! Negara Arab Pertama Berhasil Masuki Orbit Mars

Misi Uni Emirat Arab berhasil memasuki orbit sekitar Mars pada 9 Februari.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Dalam gambar ini yang dibuat dari saluran youtube MHI, roket H-IIA dengan Hope orbiter Mars Uni Emirat Arab lepas landas dari Tanegashima Space Center di Minamitane, Jepang selatan, Senin (20/7/2020).
Foto: MHI via AP
Dalam gambar ini yang dibuat dari saluran youtube MHI, roket H-IIA dengan Hope orbiter Mars Uni Emirat Arab lepas landas dari Tanegashima Space Center di Minamitane, Jepang selatan, Senin (20/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat luar angkasa dari Uni Emirat Arab (UEA) berhasil mencapai Mars pada hari Selasa, (9/2) waktu setempat. Ini menandai sejarah sebagai negara Arab pertama yang mencapai Planet Merah.

Misi 'Hope probe' senilai 200 juta dolar AS telah diluncurkan pada tanggal 20 Juli dari Stasiun Luar Angkasa Tanegashima di Jepang. Probe ini berhasil mencapai Mars pada tanggal 9 Februari dan menerobos orbit yang sangat menantang di Planet Merah pada pukul 19.42 waktu Emirat.

Baca Juga

Hope Probe, dengan tiga instrumen ilmiahnya, akan memetakan potret lengkap atmosfer Mars dan mengumpulkan lebih dari satu terabyte (1.000 GB) data baru. Saat ini ada pesawat ruang angkasa yang mengorbit Mars, tapi hanya mengikuti jalur di sekitar ekuatornya dan mereka hanya dapat melihat area tertentu dari permukaan planet pada satu waktu dalam sehari.

Pesawat ruang angkasa itu membawa tiga instrumen ilmiah utama yang memungkinkannya mengamati atmosfer Mars dalam panjang gelombang dari inframerah hingga ultraviolet. Ini akan memberikan gambaran lengkap tentang atmosfer Mars dan akan memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana berbagai lapisan atmosfer berinteraksi satu sama lain, serta bagaimana interaksi tersebut berubah tergantung pada waktu, musim, dan tahun.

“Ini akan membantu kami menjawab pertanyaan lama tentang bagaimana hidrogen dan oksigen keluar dari atmosfer Mars dan melayang ke luar angkasa,” kata Hessa Rashid Al Matroushi, wakil manajer Proyek Hope Probe Sains, dilansir dari Gulf Times.

Dengan mempelajari hubungan antara cuaca Mars saat ini dan iklim kuno Planet Merah, para ilmuwan akan memiliki wawasan yang lebih dalam tentang masa lalu dan masa depan Bumi serta potensi pemukiman manusia di Mars dan objek planet lainnya. Para ilmuwan akan memahami cuaca dan mempelajari bagaimana Mars kehilangan sebagian atmosfernya selama miliaran tahun dalam sejarah planetnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement