Rabu 10 Feb 2021 13:44 WIB

Pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam Perlu Sarana Pendukung

Beberapa hal perlu direvisi dalam pembangunan pelabuhan Pangkal Balam

Untuk kesekian kalinya dalam rangka percepatan rencana pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman kembali melakukan rapat teknis.
Foto: istimewa
Untuk kesekian kalinya dalam rangka percepatan rencana pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman kembali melakukan rapat teknis.

REPUBLIKA.CO.ID, AIR ITAM--Untuk kesekian kalinya dalam rangka percepatan rencana pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman kembali melakukan rapat teknis. 

Terlebih rencana pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam telah mendapat restu dari Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, saat kunjungan Gubernur Erzaldi beberapa waktu lalu. 

Kali ini pembahasan dilakukan terkait tindak lanjut Feasibility Study (FS) atau Studi Kelayakan yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang, dan penambahan fasilitas pelabuhan guna mendukung aktifitas perekonomian di tempat itu. Hasil pertemuan kali ini akan disinkronkan dengan rencana yang telah dibuat oleh pihak kementerian. 

Bersama dengan Kepala Dinas Perhubungan Babel, KA Tajudin; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Babel; Eko Kurniawan; dan pihak kontraktor, bertempat di Ruang Rapat Gubernur Babel, Rabu (10/2/21).

Gubernur Erzaldi menambahkan ada beberapa hal yang perlu direvisi terkait pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam untuk mendapat persetujuan dari kementerian.

Dijelaskannya juga bahwa pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam telah lama direncanakan namun akibat adanya pandemi Covid-19, anggaran yang telah disiapkan berkurang karena adanya refocusing. 

Dikarenakan rencana pengembangan Pelabuhan Pangkal Balam ini merupakan prioritas pembangunan maka harus ada strategi yang dijalankan agar proyek yang memberikan manfaat bagi masyarakat Bangka Belitung ini tetap berjalan.  "Kita harus membuat suatu strategi, mana yang kita prioritaskan untuk pembangunan, agar perekonomian masyarakat tetap berjalan," katanya seperti dikutip laman resmi Pemprov Babel. 

Untuk menambah fasilitas pelabuhan serta mendukung kemanfaatan aktifitas perekonomian, pihaknya akan membuat reklamasi dan memperdalam alur. Karenanya pada rapat kali ini, pihaknya sengaja mengundang perusahaan yang akan menjalankan proyek ini. 

Dalam menjalankan pembangunan pengembangan Pangkal Balam ini, Pemprov. Babel meminta pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). 

Pada rapat tersebut, gubernur juga mendapat penjelasan dari pihak kontraktor dalam hal ini PT. Bumi Tambang Indonesia, Noverizal Amin, yang memaparkan tentang Pangkal Balam New Port Facility. 

Serta penjelasan dari perwakilan Sistem Panel Serbaguna (SPS), Ella, terkait panel beton pra cetak sistematis dan serbaguna, yang rencananya akan dipasang dalam pembangunan pelabuhan. 

Dengan demikian tak hanya penumpang, layanan keluar masuknya pasokan logistik berbagai komoditas serta aktifitas perekonomian masyarakat lainnya dapat terakomodir jika pengembangan pelabuhan Pangkal Balam terealisasikan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement