Rabu 10 Feb 2021 15:21 WIB

Guru PAUD Perlu Buat Rancangan Kegiatan Anak di Rumah

Rancangan kegiatan penting agar anak memiliki kebiasaan positif di rumah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Pusat, Netti Herawati mengatakan komunikasi guru dan orang tua anak usia dini penting dilakukan. Selama masa pandemi ini, kolaborasi guru dan orang tua penting untuk menjaga nilai-nilai dan kebiasaan baik pada anak.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Pusat, Netti Herawati mengatakan komunikasi guru dan orang tua anak usia dini penting dilakukan. Selama masa pandemi ini, kolaborasi guru dan orang tua penting untuk menjaga nilai-nilai dan kebiasaan baik pada anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Pusat, Netti Herawati mengatakan komunikasi guru dan orang tua anak usia dini penting dilakukan. Selama masa pandemi ini, kolaborasi guru dan orang tua penting untuk menjaga nilai-nilai dan kebiasaan baik pada anak.

Menurutnya, guru perlu membuat rancangan jadwal kegiatan anak di rumah untuk orang tua. Hal ini menjadi penting agar anak bisa terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan positif meskipun belajar di rumah.

"Habit yang kita biasakan kepada anak-anak di lembaga PAUD dan di rumah. Maka, teman-teman siapkan rancangan jadwal diberikan kepada orang tua, mulai bangun tidur apa yang dilakukan," kata Netti, dalam webinar, Rabu (10/2).

Ia mencontohkan dua hal yang bisa dilakukan dalam rancangan jadwal tersebut. Misalnya adalah kebiasaan perilaku hidup sehat. Setelah bangun tidur, anak bisa diajak melakukan kebiasaan yang mendorong perilaku hidup sehat.

Selain itu, kebiasaan baik yang perlu ditanamkan adalah membaca buku satu hari satu lembar (one day one page). Membaca buku ini tentunya yang cocok untuk anak usia dini, sekaligus mengajarkan cara memperlakukan buku.

"Jadi temanya tentang buku, tentang apa itu buku, bagaimana memperlakukan buku, bagaimana cara membaca buku. Kita kan kalau baca buku langsung ke isi, langsung ke gambar, padahal kalau mau baca buku ke daftar isi dulu, kemudian kata pengantar," kata Netti menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement