Rabu 10 Feb 2021 16:22 WIB

Dompet Dhuafa Bantu Penanganan Stunting di Garut

Kasus stunting yang ada di Kabupaten Garut menyebar di banyak wilayah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Dompet Dhuafa meluncurkan program Mozi Masagi untuk penanganan kasus stunting di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (10/2).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Dompet Dhuafa meluncurkan program Mozi Masagi untuk penanganan kasus stunting di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Lembaga filantropi Dompet Dhuafa meluncurkan program Mozi Masagi (Motor Gizi Makanan Syarat Gizi) di Kelurahan Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (10/2). Kabupaten Garut dipilih sebagai pilot project program tersebut lantaran daerah itu memiliki banyak kasus stunting.

Direktur Dakwah, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Dompet Dhuafa, ustaz Ahmad Shonhaji mengatakan, berdasarkan Kabupaten Garut merupakan daerah dengan angka stunting tertinggi di Jawa Barat (Jabar) dan ketiga di Indonesia. Karenanya, Dompet Dhuafa terjun ke Garut untuk melakukan intervensi penanganan kasus stunting. "Kita turun ke Garut sejak 2016. Kita berikan pendampingan kepada kader posyandu dan puskesmas berkoordinasi dengan dinkes," kata dia di Kabupaten Garut, Rabu (10/2).

Namun, pendampingan yang dilakukan Dompet Dhuafa tak melulu berjalan baik. Sebab, kasus stunting yang ada di Kabupaten Garut menyebar di banyak wilayah. Alhasil, pihaknya kesulitan untuk melakukan pencegahan dan peningkatan gizi langsung ke masyarakat. 

Baru pada tahun ini, Dompet Dhuafa melakukan inovasi dengan membuat program Mozi Masagi. Dengan program itu, kendala jarak tempuh dalam melakukan pendampingan akan teratasi. "Kita buat inovasi Mozi Masagi agar pendampingan ke masyarakat dapat dilakukan dengan mudah," kata dia.