Rabu 10 Feb 2021 17:00 WIB

Banjir di Garut Akibat Alih Fungsi Lahan

Masyarakat diminta melakukan penghijauan di hulu sungai guna mencegah banjir

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau langsung lokasi bencana banjir di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Selasa (9/2).
Foto: Dok. Diskominfo Garut.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, meninjau langsung lokasi bencana banjir di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Selasa (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID GARUT--Bencana banjir bandang terjadi di Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Selasa (8/2). Setidaknya, warga di satu kampung terdampak banjir akibat luapan air Sungai Cidangiang. 

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan, tak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, sejumlah warga sempat diungsikan sementara ketika kejadian. "Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, kemudian tidak ada korban yang sakit karena banjir bandang. Saya cari barusan langsung melihat ke lokasi," kata dia melalui keterangan resmi, Rabu (10/2).

Ia mengatakan, akibat banjir itu, banyak barang-barang warga seperti peralatan dapur,  pakaian, dan tempat tidur, yang hanyut terbawa. Karenanya, kedatangannya ke lokasi tersebut juga membawakan sejumlah kebutuhan warga yang terdampak banjir.  

"Kami ke sini membawa peralatan tidur, ada kasur, kemudian ada alat dapur, dan kita juga terus secara bertahap terus melakukan upaya supaya bencana ini bisa kita tanggulangi," kata dia.

Helmi mengatakan, banjir bandang di wilayah Kecamatan Banjarwangi diduga terjadi karena kerusakan lahan di wilayah hulu. Karena itu, ia meminta masyarakat melakukan penghijauan di hulu sungai untuk mengantisipasi banjir di kemudian hari. 

Berdasarkan informasi dari kepala desa setempat, ia menyebut, di wilayah hulu sungai sudah tidak ada tanaman keras. Tanaman keras di wilayah hulu sudah mulai hilang tergantikan dengan tanaman tanaman sayuran. "Ini juga kami imbau, pertama untuk kembali melakukan penghijauan di hulu sungai. Paling tidak masyarakat  beralih menanam kopi," kata dia.

Selain berkurangnya tanaman keras di hulu sungai, Helmi menambahkan, adanya pohon yang melintang di sungai ketika kejadian banjir bandang membuat air meluap ke pemukiman warga. Menurut dia, berdasarkan laporan juga dari BPBD, ada pohon yang melintang di bawah jembatan sehingga air meluap ke perkampungan."Kita konsultasikan dengan ahli bagaimana caranya agar ini tidak terjadi lagi karena ini pun ini baru pertama, ya sebelum-sebelumnya saya tadi tanya bahwa disini baru pertama terjadi banjir," kata dia.

Berdasarkan laporan BPBD, banjir bandang terjadi di Desa Dangiang Kecamatan Banjarwangi, pada Senin 8 Februari pukul 16.00 WIB. Banjir bandang itu diakibatkan oleh meluapnya arus air Sungai Cidangiang yang meluap ke permukiman warga.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement