REPUBLIKA.CO.ID,AYODHYA -- Perwalian (pengawasan) yang dipercayakan untuk membangun masjid dan rumah sakit di desa Dhannipur di Ayodhya, Uttar Pradesh, India, menunjuk veteran perang Mohammad Afzaal Ahmad Khan sebagai wali (pengawas) kesepuluh. Dalam pertemuan virtual lembaga Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF) di Lucknow pada Selasa (9/2), para pejabat mengatakan mereka dengan suara bulat menominasikan Khan yang berusia 80 tahun sebagai wali ke-10.
Khan adalah seorang veteran perang 1965 dan 1971 dan penerima Sena Medal. Dia juga penerima Penghargaan Presiden, Samaj Ratan.
Proyek pembangunan Masjid Dhannipur ini secara resmi dimulai bertepatan pada Hari Republik pada 26 Januari 2021. Proyek tersebut diresmikan di Dhannipur, sekitar 24 km dari am Janmabhoomi, tepat enam bulan setelah Badan Wakaf Sunni membentuk lembaga pengawasan masjid, Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF).
Lembaga tersebut dibentuk menyusul putusan Mahkamah Agung 2019. Berdasarkan putusan Mahkamah Agung India dalam kasus Ram Janmabhoomi, lahan Masjid Babri yang disengketakan diserahkan kepada umat Hindu untuk membangun sebuah kuil. Sementara itu, MA memutuskan bahwa lahan seluas lima hektar di Ayodhya dialokasikan oleh pemerintah Uttar Pradesh kepada Badan Wakaf Sunni untuk membangun sebuah masjid sebagai pengganti Masjid Babri.
Peluncuran cetak biru kompleks masjid tersebut dilakukan pada 19 Desember 2020 lalu. Dalam pertemuan virtual itu, Khan mengatakan bahwa proyek Masjid Ayodhya tersebut didedikasikan untuk pelayanan kemanusiaan. Proyek pembangunan masjid iru akan menjadikan rumah sakit sebagai pusat proyek.
"Kami akan memberikan perawatan gratis kepada orang miskin yang sakit melalui rumah sakit ini, dan dapur umum kami, bagian penting lainnya dari proyek kami, akan memberi makan setidaknya 1.000 orang setiap hari, dan pusat penelitian yang juga bagian dari proyek akan didedikasikan untuk pejuang kemerdekaan besar Awadh Maulvi Ahmadullah Shah," kata Khan, dilansir di The Hindu, Rabu (10/2).
Masjid baru ini akan dibangun berukuran empat kali lebih besar dari Masjid Babri. Sementara kompleks rumah sakit dengan kapasitas 300 tempat tidur akan berukuran enam kali ukuran masjid.
Namun, bangunan masjid tidak akan menyerupai struktur yang pernah berdiri di lingkungan Ramjanmabhoomi. Desain masjid akan berbentuk 'kosmik' yang menyerupai Bumi bulat di angkasa.
Sementara itu, Pusat Penelitian Kebudayaan Indo-Islam, yang akan dibangun oleh Badan Wakaf Pusat Sunni Uttar Pradesh di Ayodhya, akan dinamai sesuai pejuang kemerdekaan yang memimpin perang Kemerdekaan pertama di wilayah Avadh, Maulvi Ahmadullah Shah. Shah telah memimpin perang pertama Kemerdekaan pada 1857 di wilayah Avadh.
Juru bicara IICF, Athar Hussain, mengatakan keputusan itu diambil dalam pertemuan lembaga tersebut. Ia mengatakan, pusat penelitian tersebut akan memiliki museum, perpustakaan dan publikasi untuk menampilkan budaya Indo-Islam tentang perjuangan bersama dan pencapaian umat Hindu dan Muslim di India.
Sementara itu, Hussain juga mengatakan bahwa Pengadilan Tinggi Allahabad telah menolak petisi yang diajukan oleh dua saudari yang berbasis di Delhi yang mengklaim kepemilikan tanah seluas lima hektar di desa Dhannipur di Ayodhya. Sehingga, proses untuk mempercepat proyek akan dimulai saat ini.