Rabu 10 Feb 2021 17:52 WIB

Peru Mulai Imunisasi Covid-19 dengan Vaksin Sinopharm

Staf medis Peru dijadwalkan menerima 300 ribu dosis vaksin

Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19, ilustrasi
Foto: istimewa
Vaksin Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Peru meluncurkan program imunisasi Covid-19 pada Selasa (9/2) dengan vaksin Sinopharm China yang baru tiba.

Program vaksinasi Covid-19 dengan vaksin buatan China itu dimulai ketika negara Amerika Selatan itu berjuang untuk mengendalikan gelombang kedua infeksi virus corona yang ganas yang telah memaksa pelaksanaan karantina di ibu kota Lima.

Baca Juga

Para petugas kesehatan di Peru memulai program di unit perawatan intensif Rumah Sakit Arzobispo Loayza di Lima di mana staf medis dijadwalkan untuk menerima 300.000 dosis pertama vaksin yang diberikan oleh Sinopharm pada Minggu (7/2), kata pihak berwenang.

Peru, yang terperosok dalam krisis politik tahun lalu, awalnya tertinggal dari negara-negara tetangganya yang lebih kaya dan telah mengunci kesepakatan untuk pasokan vaksin Covid-19.

Namun, sejak itu Peru telah menandatangani perjanjian penyediaan vaksin dengan beberapa produsen, yakni Pfizer yang berbasis di AS, perusahaan Inggris-Swedia AstraZeneca dan Sinopharm.

Selain itu, Peru juga dijadwalkan untuk menerima vaksin Covid-19 melalui program COVAX Organisasi Kesehatan Dunia.

Negara tersebut berencana untuk segera mulai mengimunisasi satu juta petugas kesehatan, polisi dan personel militer, di antara kelompok prioritas lainnya, dalam putaran pertama vaksinasi yang kemungkinan akan berlangsung hingga Maret, kata pemerintah.

Peru kemudian akan memvaksin 5,3 juta orang lanjut usia, orang dengan masalah kesehatan bawaan dan komunitas pribuminya.

Kesepakatan Peru dengan Sinopharm menjamin negara itu untuk mendapatkan 38 juta dosis vaksin Covid-19. Sejumlah 700.000 dosis baru diharapkan tiba pada Minggu (14/2), kata pejabat kesehatan.

Kasus infeksi virus corona telah melonjak di Peru tahun ini, yang membuat rumah sakit dan sistem perawatan kesehatan negara itu mengalami beban yang melewati batas. Pihak berwenang Peru pun telah mendeteksi virus corona varian Brazil dan Inggris, kata para pejabat.

Peru sejauh ini telah mencatat hampir 1,2 juta kasus Covid-19 dan 42.400 kematian akibat infeksi virus corona.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement