REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kelompok Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman mengatakan, melakukan serangan pesawat nirawak atau drone di bandara Abha Arab Saudi pada Rabu (10/2). Menurut koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pasukan Houthi di Yaman, serangan tersebut menyebabkan kebakaran di pesawat sipil.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan empat drone mereka digunakan dalam serangan yang katanya menghantam bandara Abha, di selatan Arab Saudi, pada Rabu sore. Sarea mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas serangan udara dan tindakan lain di Yaman oleh koalisi.
"Upaya untuk menargetkan bandara Abha adalah kejahatan perang dan membahayakan nyawa orang sipil," kata pernyataan koalisi.
Koalisi Saudi ini menyatakan pesawat itu berada di darat pada saat serangan. Saat ini api pun telah dapat dikendalikan.
Gerakan Houthi Yaman secara teratur meluncurkan drone dan rudal ke Arab Saudi, banyak di antaranya menurut Riyadh telah dicegat. Beberapa drone sebelumnya telah mencapai Bandara Internasional Abha yang berjarak sekitar 120 km dari perbatasan dengan Yaman.
Sebelum Rabu, koalisi Saudi mengatakan telah mencegat dan menghancurkan beberapa drone bersenjata yang diluncurkan oleh Houthi terhadap warga sipil di Arab Saudi. Koalisi militer ini melakukan intervensi di Yaman pada 2015, mendukung pasukan pemerintah yang memerangi Houthi.
Para pejabat PBB berusaha menghidupkan kembali pembicaraan damai untuk mengakhiri perang. Akibat perang proksi Saudi dan Iran ini membuat krisis kemanusiaan terbesar di dunia.