REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah survei baru terhadap anak-anak di Jerman menunjukkan bahwa stres dan pembatasan akibat pandemi virus corona berdampak pada kesehatan mental mereka. Penelitian itu menunjukkan, dampak lebih besar terjadi terutama di antara anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Studi oleh University Medical Center Hamburg-Eppendorf menemukan sekitar satu dari tiga anak Jerman menderita kecemasan terkait pandemi, depresi, atau menunjukkan gejala psikosomatis, seperti sakit kepala atau sakit perut. Anak-anak dan remaja dari keluarga miskin dan mereka yang berasal dari keluarga migran terkena dampak yang tidak proporsional.

Kepala studi dan direktur penelitian klinik psikiatri anak di rumah sakit University Medical Center Hamburg-Eppendorf, Ulrike Ravens-Sieberer, menyatakan, anak-anak awalnya baik-baik saja sebelum pandemi. Mereka merasa terlindungi dan nyaman dalam keluarga sendiri untuk melalui pandemi.

Peneliti menanyai lebih dari 1.000 anak berusia antara tujuh hingga 17 tahun dan lebih dari 1.500 orang tua terlibat secara daring. Survei itu dilakukan dari pertengahan Desember hingga pertengahan Januari. Lebih dari 80 persen dari mereka telah berpartisipasi dalam survei sebelumnya pada Juni.

Ikuti Whatsapp Channel Republika