Kamis 11 Feb 2021 14:20 WIB

Kementan: Urban Farming Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Urban farming setahun belakangan ini sebagai fenomena yang luar biasa.

Red: Gita Amanda
Urban farming menjadi tren dan kegiatan baru yang digemari banyak orang terutama di daerah perkotaan.
Foto: Kementan
Urban farming menjadi tren dan kegiatan baru yang digemari banyak orang terutama di daerah perkotaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Urban farming menjadi tren dan kegiatan baru yang digemari banyak orang terutama di daerah perkotaan. Salah satunya dikarenakan pandemi Covid-19 serta kebijakan work from home (WFH) membuat orang-orang lebih banyak berada di rumah dan mencari aktivitas baru agar tidak merasa bosan.

Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto melihat urban farming setahun belakangan ini sebagai fenomena yang luar biasa. Dirinya menyatakan bahwa sejak urban farming menjadi tren, penjualan benih hortikultura meningkat hingga lima kali lipat.

Baca Juga

“Pandemi dan WFH membuat orang memiliki aktivitas baru di rumah, seperti urban farming dengan menanam hidroponik di rumah. Ini adalah fenomena luar biasa. Kami memantau penjualan benih sejak tren ini berlangsung dan ternyata benih horti meningkat hingga lima kali lipat,” ujar Anton, sapaan akrabnya, pada acara focus group discussion (FGD), Rabu (10/2), seperti dalam siaran persnya, Kamis (11/2).

Anton menambahkan, selain tanaman sayuran, tanaman hias juga berperan sangat signifikan pada tren urban farming. Peminatnya meningkat bahkan sampai memunculkan petani-petani tanaman hias dari generasi milenial yang sukses.