Kamis 11 Feb 2021 16:30 WIB

Pengunjuk Rasa Myanmar Demonstrasi di Depan Kedubes China

China dituduh mendukung militer Myanmar yang melakukan kudeta

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Wanita mengenakan gaun pesta memegang spanduk saat mereka berbaris selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 10 Februari 2021. Orang-orang terus berdemonstrasi di seluruh negeri meskipun ada perintah yang melarang pertemuan massal dan laporan peningkatan penggunaan kekuatan oleh polisi terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.
Foto: EPA-EFE/LYNN BO BO
Wanita mengenakan gaun pesta memegang spanduk saat mereka berbaris selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 10 Februari 2021. Orang-orang terus berdemonstrasi di seluruh negeri meskipun ada perintah yang melarang pertemuan massal dan laporan peningkatan penggunaan kekuatan oleh polisi terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Ratusan pengunjuk rasa yang menentang kudeta Myanmar melakukan aksi demo di kedutaan besar China di Yangon, Kamis (11/2). Para pendemo menuduh Beijing mendukung militer Myanmar, meski Cina membantahnya.

"Dukung Myanmar, Jangan dukung diktator," tulis salah satu spanduk dalam bahasa China dan Inggris. Seorang pengunjuk rasa mengatakan kepada media Myanmar, bahwa Menteri China tampaknya bertindak untuk mendukung kudeta militer.

Baca Juga

Namun hingga kini, kedutaan Besar China belum menanggapi. Pada Rabu (10/2). Kedutaan mengunggah di Facebook yang menolak laporan di internet tentang pesawat China yang membawa personel teknis. Pihaknya mengatakan, satu-satunya penerbangan adalah penerbangan kargo reguler yang mengimpor dan mengekspor barang seperti makanan laut.

Halaman Facebook kedutaan tidak dapat diakses pada Kamis (11/2). Ketika ditanya tentang rumor bahwa China mengirim peralatan dan ahli IT ke Myanmar, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan dia belum mendengarnya.

"Ada informasi dan rumor palsu tentang China tentang masalah yang berkaitan dengan Myanmar," katanya. Dia menegaskan kembali bahwa China mengikuti situasi dengan cermat dan berharap semua pihak memperhatikan perkembangan dan stabilitas nasional.

Baca juga : Facebook Kurangi Konten yang Dimuat Militer Myanmar

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement