Kamis 11 Feb 2021 20:07 WIB

Rasulullah Sholatkan Jenazah Munafik dan Reaksi Sahabat

Rasulullah SAW mensholati jenazah pentolan munafik

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW mensholati jenazah pentolan munafik. Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW mensholati jenazah pentolan munafik. Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Muhammad SAW pernah memsholatkan jenazah seorang pentolan munafik yang bernama Abdullah ibn Ubay ibn Salul. Para sahabat Nabi pun kaget melihat Rasulullah mensholatkan orang munafik. 

Sesepuh Ma’had Aly Salafiyah Syafiiyah Situbondo Jawa Timur, KH Zainul Mu’in Husni, dalam tulisannya di Tanwirul Afkar menjelaskan, di mata para sahabat, Abdullah ibn Ubay bukan sekadar munafik, tetapi juga mempunyai setumpuk dosa yang tak terampuni, baik terhadap pribadi Rasulullah maupun umat Islam. Abbdullah pernah berkata kepada Rasulullah dengan nada penuh kebencian: 

Baca Juga

سمِّن كلبَك يأكلك “Gemukkan anjingmu biar nanti dia memakanmu.” Selain itu, Abdullah juga yang berkata pada teman-temannya sebagaimana direkam oleh Allah SWT dalam Alquran:

هُمُ ٱلَّذِینَ یَقُولُونَ لَا تُنفِقُوا۟ عَلَىٰ مَنۡ عِندَ رَسُولِ ٱللَّهِ حَتَّىٰ یَنفَضُّوا۟ۗ وَلِلَّهِ خَزَاۤىِٕنُ ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ لَا یَفۡقَهُونَ ۝  یَقُولُونَ لَىِٕن رَّجَعۡنَاۤ إِلَى ٱلۡمَدِینَةِ لَیُخۡرِجَنَّ ٱلۡأَعَزُّ مِنۡهَا ٱلۡأَذَلَّۚ وَلِلَّهِ ٱلۡعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِۦ وَلِلۡمُؤۡمِنِینَ وَلَـٰكِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِینَ لَا یَعۡلَمُونَ، [المنافقون: ٧-٨].

 “Merekalah yang berkata: “Janganlah kalian bersedekah kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan Rasulullah). Padahal hanyalah milik Allah kekayaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafik itu tidak kunjung mengerti. Merekalah yang berkata (kepada orang-orang Anshar): “Sungguh, jika kita kembali (dari Perang Bani al-Musthaliq) ke Madinah, pastilah orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana.” Padahal kekuatan hanyalah milik Allah, Rasul Allah dan kaum Mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tidak tahu.” (QS Al-Munafiqun: 7-8).

Semua itu tak begitu saja terhapus dari benak para sahabat. Oleh karena itu, menurut Kiai Zainul Mu'in, saat melihat Rasulullah berdiri untuk mensholatkan janazah pentolan munafik, mereka segera bereaksi.  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement