Jumat 12 Feb 2021 07:15 WIB

93 persen Masyarakat Indonesia Manfaatkan Transaksi Online

Masyarakat makin fasih dalam memahami fitur dan kemudahan e-wallet dalam bertransaksi

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Berdasarkan riset online berskala nasional yang diadakan oleh Neurosensum, animo masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi online menjelang Tahun Baru Imlek tercatat mengalami kenaikan sebesar 93 persen dibandingkan tahun lalu.
Foto: PUSPA PERWITASARI/ANTARA
Berdasarkan riset online berskala nasional yang diadakan oleh Neurosensum, animo masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi online menjelang Tahun Baru Imlek tercatat mengalami kenaikan sebesar 93 persen dibandingkan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan riset online berskala nasional yang diadakan oleh Neurosensum, animo masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi online menjelang Tahun Baru Imlek tercatat mengalami kenaikan sebesar 93 persen dibandingkan tahun lalu. Di tengah pandemi Covid-19, ajang silaturahmi saling mengunjungi keluarga, sanak saudara, dan sahabat menjadi tradisi terbatas tahun ini, tetapi tradisi pemberian angpao (amplop merah) tetap menjadi salah satu keunikan perayaan yang dilestarikan.

Hal itu terlihat dari survei yang menunjukkan 38 persen responden mengatakan akan menggunakan uang tunai sebagai bentuk tanda pemberian angpao, lalu 50 persen menggunakan e-wallet sebagai sarana pemberian angpao. Ini membuktikan masyarakat yang merayakan Imlek sudah cukup fasih dalam mengerti fitur, dan kemudahan e-wallet dalam bertransaksi sehari-hari.

Baca Juga

“Kami kagum akan kefasihan, pemahaman, serta adaptasi digital masyarakat Indonesia yang mantap. Pengadopsian gaya hidup mobile cashless, terutama e-wallet, seperti ShopeePay, semakin nyata dalam menggantikan peran utama uang tunai dalam kehidupan sehari-hari yang dinamis. Satu hal yang pasti, yaitu pentingnya edukasi berkesinambungan dan terpadu agar tercapainya financial literacy and inclusivity guna membuka cakrawala masyarakat akan ragam manfaat bernilai dari e-wallet dalam memudahkan kegiatan sehari-hari,” ujar Managing Director Neurosensum Indonesia Mahesh Agarwal dalam keterangan resmi, Jumat (12/2).

Semenjak April 2020, akselerasi transaksi digital melonjak berkali lipat dikarenakan lockdown berskala nasional demi menekan angka penularan virus corona Covid-19. Mulai dari belanja secara online pada platform e-commerce, jasa ojek online (ojol), hingga dompet digital, digunakan demi kemudahan kebutuhan sehari-hari.

Dari hasil riset Neurosensum terkait Hari Raya Imlek tahun ini, sekitar 61 persen responden mengatakan akan makan bersama keluarga mereka. Kemudian, sebesar 58 persen responden akan merayakan dengan cara mengunjungi sanak saudara. Lalu, sebesar 49 persen responden mengungkapkan bahwa perayaan akan diisi dengan mengunjungi tempat wisata bernuansa perayaan Imlek.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement