Jumat 12 Feb 2021 07:57 WIB

Kapolresta Minta Umat yang Beribadah Imlek Terapkan Prokes

Umat yang merayakan Imlek dan beribadah di Vihara Dhanagun diminta bergantian.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polresta Bogor Kota meninjau pelaksanaan protokol kesehatan di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/2) untuk sembahyang pada Hari Raya Imlek yang jatuh pada Jumat (12/2). Pengelola vihara sepakat jika kegiatan sembahyang dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, beribadah dengan penerapan prokes tidak mengurangi makna perayaan Imel. "Kami melakukan penandaan untuk bisa menjaga jarak, dan tentunya dari pihak vihara sendiri sudah sepakat bahwa kegiatan besok itu sesuai dengan protokol kesehatan, dan yang masuk ke dalam bergantian,” ujar Susatyo di Vihara Dhanagun, Kamis.

Oleh karena itu, Susatyo berharap umat tetap bisa melaksanakan kegiatan ibadah. Di samping itu, Susatyo mengimbau umat yang sembahyang di vihara tetap memahami kondisi pandemi Covid-19. Karena itu, pengelola vihara wajib mengatur jamaah yang datang.

"Saya mengimbau pada umat, kalau bisa tahun ini mereka mengadakan di rumah masing-masing. Namun jika mereka datang ke sini, bukan kami melarang, tapi disesuaikan dengan imbauan pemerintah protokol kesehatan mereka harus mentaatinya," kata Susatyo.

Selain melaksanakan protokol kesehatan di Vihara Dhanagun, Polresta Bogor Kota juga menyiapkan tim crowd free road mobile untuk jalan bebas kerumunan. Menurut Susatyo, tim tersebut bertugas menutup jalan yang terpantau padat, terutama di Jalan Suryakencana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement