Jumat 12 Feb 2021 08:50 WIB

Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Manajemen Energi

AP II memerlukan sistem manajemen energi baru dalam kembangkan eco-friendly airport.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) tengh menyiapkan manajemen eneegi berstandar global untuk Bandara Soekarno-Hatta. AP II bersama Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dan MTR3 - United Nations Development Programme (UNDP) secara resmi melakukan kick off meeting untuk merumuskan Sistem Manajemen Energi dalam memperoleh sertifikat global ISO 50001 untuk Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Foto: AP II
PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) tengh menyiapkan manajemen eneegi berstandar global untuk Bandara Soekarno-Hatta. AP II bersama Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dan MTR3 - United Nations Development Programme (UNDP) secara resmi melakukan kick off meeting untuk merumuskan Sistem Manajemen Energi dalam memperoleh sertifikat global ISO 50001 untuk Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) tengh menyiapkan manajemen eneegi berstandar global untuk Bandara Soekarno-Hatta. AP II bersama Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM dan MTR3 - United Nations Development Programme (UNDP) secara resmi melakukan kick off meeting untuk merumuskan Sistem Manajemen Energi dalam memperoleh sertifikat global ISO 50001 untuk Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Nantinya, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta akan menjadi bandara pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang memiliki sertifikat global ISO 50001," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Kamis (11/2) malam.

Secara umum,kata dia, institusi yang berhasil mendapat standar global ISO 50001 menandakan bahwa sudah memiliki sistem manajemen energi untuk menetapkan kebijakan energi, tujuan, target energi, rencana aksi dan proses yang fokus. Khususnya terhadap efisiensi energi antara lain dengan memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT).

Awaluddin mengatakan AP II membutuhkan Sistem Manajemen Energi sesuai sertifikat global ISO 50001 sebagai pakem baru dalam pengembangan eco-friendly airport. “Kami perlu tata cara, strategi, dan standard operating procedure yang baru. Jangan mengelola hal baru dengan cara lama. Dibutuhkan cara baru untuk mempercepat penerapan eco-friendly airport di bandara AP II," jelas Awaluddin.