Jumat 12 Feb 2021 13:18 WIB

Mengapa Joe Biden tak Juga Hubungi Netanyahu?

Gedung Putih memastikan Biden akn menghubungi Netanyahu.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Joe Biden dan Benjamin Netanyahu (ilustrasi)..
Foto: EPA
Joe Biden dan Benjamin Netanyahu (ilustrasi)..

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --Sejak dilantik sebagai presiden AS pada 20 Januari lalu, Joe Biden belum juga menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Padahal, Israel merupakan sekutu dekat AS di Timur Tengah.  

Gedung Putih menyatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan "segera" melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun Gedung Putih belum merinci lebih jauh kapan panggilan telepon tersebut akan dilakukan.

Baca Juga

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Biden berharap dapat melakukan pembicaraan dengan Netanyahu untuk pertama kalinya sejak dia resmi dilantik sebagai presiden, Namun Psaki tidak membeberkan lebih jauh kapan panggilan telepon itu akan dilakukan.

"Dia jelas seseorang yang memiliki hubungan lama dengannya, dan jelas ada hubungan penting yang dimiliki Amerika Serikat dengan Israel di bidang keamanan," kata Psaki seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (12/2).

Gedung Putih mengumumkan rencana panggilan telepon Biden kepada Netanyahu setelah duta besar Israel Danny Danon menyindir Biden melalui cicitannya di Twitter. Danon mengatakan, Biden telah melakukan panggilan telepon ke sejumlah negara sekutu, namun belum melakukan panggilan telepon dengan Israel.

"Joe Biden, Anda telah menelpon para pemimpin dunia dari Kanada, Meksiko, Inggris, India, Prancis, Jerman, Jepang, Australia, Korea Selatan, dan Rusia. Mungkin sekarang saatnya menelepon pemimpin Israel sebagai sekutu terdekat AS? Ini nomor telepon perdana menteri: 972-2-6705555," ujar Danon yang merupakan mantan duta besar Israel untuk PBB beberapa jam sebelum Biden berbicara dengan Presiden Cina Xi Jinping.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement