Jumat 12 Feb 2021 13:55 WIB

Hari Imlek, Polres Tangsel Siagakan 100 Personel

Polisi berjaga di 12 kelenteng yang didatangi umat Konghucu di Kota Tangsel.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Polres Tangerang Selatan (Kapolres Tangsel), AKBP Iman Imanuddin.
Foto: Republika/Eva Rianti
Kepala Polres Tangerang Selatan (Kapolres Tangsel), AKBP Iman Imanuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menyiagakan sebanyak 100 personel untuk mengamankan pelaksanaan Hari Raya Imlek di Kota Tangsel, Banten, yang jatuh pada 12 Februari 2021. Kapolres Tangsel AKBP Iman Imanuddin mengatakan, sebagian personel diterjunkan di sejumlah kelenteng, sementara lainnya ditugaskan melakukan patroli.

"Kelenteng-kelenteng itu enggak ada yang merayakan Imlek, hanya ibadah saja, itupun enggak semua jadi kami melakukan patroli rutin yang ditingkatkan. Ada 100 personel dari polres dan polsek, gabungan,” ujar Iman saat dihubungi Republika, Jumat (12/2).

Iman menuturkan, pihaknya menerjunkan tim personel di tempat-tempat ibadah kaum Konghucu sebanyak empat orang per lokasi. Penjagaan dilakukan untuk pelaksanaan ibadah yang dilakukan sejumlah masyarakat di 12 kelenteng yang ada di Tangsel.

"Di setiap kelenteng ada empat personel, dari kepolisian, juga babinsa dan koramil yang disiagakan untuk pengamanan pelaksanaan ibadah. Itu pun (jamaah) bergantian kan, keluar masuk, enggak ramai seperti perayaan,” terangnya.

Secara umum menurut Iman, pelaksanaan Imlek di Kota Tangsel pada tahun ini berjalan dengan aman. Hal itu turut didukung oleh kebijakan dari pemuka agama Konghucu yang sepakat menyerukan kepada umat untuk tidak mengadakan acara perayaan Imlek lantaran kondisi pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah lancar dan aman. Dan sepi karena dari para pemuka juga sudah menyampaikan bahwa mereka tidak mengadakan kegiatan perayaan, juga tidak mengadakan open house, hanya ibadah berdoa di rumah masing-masing,” ujar Iman.

Iman mengimbau kepada masyarakat Konghucu dan masyarakat pada umumnya untuk tetap berada di rumah dan membatasi bepergian ke tempat-tempat keramaian guna memutus mata rantai Covid-19. "Kita sebaiknya jaga kesehatan saja,” ucap Iman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement