Jumat 12 Feb 2021 14:26 WIB

Peserta BCB Lakukan Aksi Psikososial ke Anak Korban Banjir

Beragam permainan dan aktivitas dilakukan untuk menghibur mereka yang menjadi korban

Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) melakukan layanan dukungan psikososial bagi anak-anak penyintas bencana banjir Kaliwungu-Kudus, tepatnya di posko induk Masjid Al Islam, Dusun Tawang, Desa kedungdowo, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah.
Foto: istimewa
Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) melakukan layanan dukungan psikososial bagi anak-anak penyintas bencana banjir Kaliwungu-Kudus, tepatnya di posko induk Masjid Al Islam, Dusun Tawang, Desa kedungdowo, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS--Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) melakukan layanan dukungan psikososial bagi anak-anak penyintas bencana banjir Kaliwungu-Kudus, tepatnya di posko induk Masjid Al Islam, Dusun Tawang, Desa kedungdowo, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah.

Dwi Cahyono, Peserta Beasiswa Cendekia Baznas (BCB) sekaligus koordinator BCB IAIN Salatiga menyatakan kegiatan ini dilakukan untuk menghibur anak-anak korban banjir. Sekaligus menentukan intervensi lanjutan yang dapat dilakukan  Lembaga Beasiswa BAZNAS bagi adik-adik terdampak yang berlokasi di Dusun Setro, Desa Kalangan, Kecamatan Kawiwungu, Kudus.

Menurut laman resmi Baznas Kamis (11/2), para relawan tiba di lokasi pada Selasa sore, 2 Februari 2021, bersama BTB Karanganyar dan Pusat serta difasilitasi kendaraan operasional untuk tiba di lokasi.Dukungan psikososial diikuti 9 anak yaitu Alvi (5), Maharani (7), Fendika (5), Dafit (4), Aiza (2), Fizi (8), Erik (10), dan Intan (8)

Kegiatan diawali dengan penerapan 3M kepada anak-anak, yaitu dimulai dengan pengaturan barisan atau memberi jarak pada masing-masing anak, mencuci tangan dengan 6 langkah menggunakan hand sanitizer yang disemprotkan ke telapak tangan, dan memakaikan masker. Anak-anak terlebih dahulu diberikan masker oleh relawan untuk menghindari penularan Covid-19.

Di masjid, anak-anak didata terlebih dahulu. Kemudian relawan memperkenalkan diri dan dilanjut ice breaking, setelah itu anak-anak diberi snack dan aneka mainan. Beragam permainan dan aktivitas dilakukan untuk menghibur adik-adik yang berada di posko pengungsian, tujuannya adalah agar mereka melupakan kejadian yang pernah mereka alami, sehingga tak terlalu lama larut dalam kesedihan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement