REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Head of Public Relation Siloam Hospital, Danang Kemayan Jati mengeklaim, rumah sakit (RS) di kawasan mixed use City of Tomorrow (Cito) Mall memiliki akses, fasilitas, dan infrastruktur yang terpisah dan independen. Hal ini termasuk fisik dan sistem kelistrikan, genset, HVAC, sistem gas medis, serta sistem instalasi pengolahan air limbah (STP/IPAL).
RS yang bakal difungsikan sementara untuk RS khusus Covid-19 tersebut, juga dilengkapi ruang bertekanan negatif. RS juga diklaim memiliki pintu akses serta elevator tersendiri. Terkait limbah pembuangan medis, limbah cair, dan TPS B3, Danang mengaku, RS Siloam Cito Mall sudah memiliki sistem terpisah dan mengimplementasikan standar tinggi untuk operasional RS.
"Sebagai RS darurat yang menangani pandemi Covid 19, rumah sakit ini secara fisik sudah siap untuk dibuka, dan sudah siap operasional dengan 105 tempat tidur dengan jumlah ICU 15 tempat tidur," kata Danang di Kota Surabaya, jawa Timur, Jumat (12/2).
Danang mengatakan, secara fisik dan peralatan medis juga tidak perlu diragukan karena semua sudah terencana dan dipersiapkan dengan baik. RS Siloam tersebut merupakan RS ke-40 dari Siloam Hospital Group.
Danang mengaku, pihaknya masih melakukan sosialisasi mendalam dengan tenant dan penghuni apartement Cito Mall yang sempat protes dan menggelar aksi. "Ini bukan pertama kali RS berada di dalam mixed use. Karena di luar negeri, khususnya di kota-kota padat penduduk, hal itu lazim," ujar Danang.
Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menegaskan, operasional RS khusus Covid-19 di area Cito Mall harus mendapat persetujuan warga penghuni dan pemilik gerai di pusat perbelanjaan tersebut.
Whisnu menyatakan, jika masalah pembukaan RS khusus Covid-19 di Cito Mall tidak tuntas, Pemkot Surabaya tidak akan memberikan izin operasionalnya.
"Kalau tidak ada penyelesaian, saya tidak akan buka. Prinsipnya itu," ujar politikus PDIP itu.