REPUBLIKA.CO.ID, MAROS--Pakan ternak merupakan salah satu aspek penting dalam usaha peternakan. Melalui pakan yang cukup, manajemen pakan yang baik, dan formulasi yang tepat akan mendukung tumbuh kembang dari ternak. Sehingga hal tersebut meningkatkan keuntungan dari program peternakan yang dijalankan.
Menurut laman resmi Baznas Kamis (11/2), jika sebelumnya pada peternakan tradisional pakan ternak hanya dicukupkan melalui hijauan rumput saja yang diambil saat ngarit. Namun kini berkat banyaknya penelitian dan inovasi dalam dunia peternakan, pakan bisa diformulasikan dari berbagai bahan termasuk limbah hasil pertanian. Dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak bisa menggunakan berbagai jenis bahan pakan yang dapat dikombinasikan, baik itu berupa pakan silase, hijauan, dan pakan kering.
Seperti yang dilakukan peternak mustahik di Balai Ternak BAZNAS Maros. Mereka melakukan aktivitas pengolahan limbah hasil perkebunan jagung yang selama ini hanya diambil jagungnya saja sedangkan batang dan daunnya tidak dimanfaatkan. Potensi inilah yang coba digunakan oleh peternak mustahik untuk diolah menjadi pakan ternak. Melalui pendampingan teknis dari BAZNAS dan fasilitas bank pakan, kini hasil limbah perkebunan disekitar desa sudah bisa diolah oleh peternak menjadi pakan silase.
Semua limbah hasil perkebunan jagung ini akan diolah dan disimpan pada Bank Pakan Balai Ternak Maros yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai stok pakan saat musim kemarau. Zaenal selaku pendamping program menyampaikan selain menyiapkan stok pakan, penyimpanan pakan dari pemanfaatan limbah hasil pertanian ini bisa mengefisienkan waktu kerja dari peternak.