Jumat 12 Feb 2021 16:37 WIB

Pasar Makanan Laut Huanan Bukan Lokasi Pertama Covid-19

Tim WHo tidak mencapai kesimpulan bahwa pasar Huanan adalah titik awal epidemi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia terlihat mengenakan alat pelindung selama kunjungan lapangan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei untuk kunjungan lapangan satu hari lagi di Wuhan di provinsi Hubei China tengah Selasa, 2 Februari 2021. Tim WHO adalah menyelidiki asal-usul pandemi virus corona telah mengunjungi dua pusat pengendalian penyakit di provinsi tersebut.
Foto: AP / Ng Han Guan
Anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia terlihat mengenakan alat pelindung selama kunjungan lapangan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei untuk kunjungan lapangan satu hari lagi di Wuhan di provinsi Hubei China tengah Selasa, 2 Februari 2021. Tim WHO adalah menyelidiki asal-usul pandemi virus corona telah mengunjungi dua pusat pengendalian penyakit di provinsi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN — Pasar makanan laut Huanan di Wuhan, Cina mungkin bukanlah tempat pertama virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit COVID-19 muncul. Hal ini diungkapkan oleh tim dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal usul wabah.

Seorang anggota Tim sekaligus kepala panel ahli China untuk COVID-19, Liang Wannian mengatakan bahwa kasus infeksi virus corona jenis baru pertama di Wuhan tidak terkait dengan pasar makanan laut Huanan. Karena itu, ia menegaskan bahwa tim tak dapat mencapai kesimpulan bahwa lokasi itu adalah titik awal epidemi.

Baca Juga

Pada akhir 2019, Pasar Makanan Laut Huanan dicurigai menjadi titik awal munculnya virus corona jenis baru, setelah sekelompok kasus awal infeksi ditemukan terkait dengan orang-orang yang bekerja di sana. Menurut kepala anggota tim WHO Peter Ben Embarek, peranan pasar dalam penyebaran virus masih belum jelas.

“Terdapat juga penyebaran diantara individu yang tidak terkait dengan pasar,” ujar Embarek dalam sebuah pernyataan di konferensi pers, dilansir China.Org pada Rabu (10/2).

Embarek mencatat bahwa pasar mungkin merupakan tempat di mana virus dapat dengan mudah menyebar. Namun, bukan berarti ini menjadi tempat munculnya wabah untuk pertana kali, di mana beberapa kasus COVID-19 awal juga terkait dengan pasar lainnya di Wuhan.

Huanan menjadi pasar makanan laut di China. Namun di sana terdapat hewan-hewan liar yang diperdagangkan, di mana salah satunya diduga menjadi perantara COVID-19. Embarek mengatakan saat mengidentifikasi asal usul wabah, tim melihat reservoir kelelawar.

China sebelumnya mendorong gagasan bahwa virus corona jenis baru mungkin dapat ditularkan melalui makanan beku. Embarek mengatakan sejauh ini tim menemukan virus dapat bertahan dalam kondisi di lingkungan yang dingin dan beku, namun belum benar-benar memahami apakah virus dapat menular ke manusia dari produk seperti itu.

Tim WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari. Setelah dua minggu karantina, para peneliti mengunjungi situs-situs utama termasuk pasar makanan laut Huanan, lokasi kelompok infeksi pertama yang diketahui, serta Institut Virologi Wuhan, yang terlibat dalam penelitian virus corona.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement