REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam satu dekade terakhir, nampaknya tak heran jika melihat masyarakat etnis China berbondong-bondong menjadi mualaf. Selain karena memang adanya beragam faktor yang membelakangi keputusan para mualaf itu, namun tak boleh dilupakan juga bagaimana kiprah dari komunitas sosial keagamaan yang menaunginya.
Yayasan Haji Karim Oei dan Masjid Lautze boleh dibilang menjadi tonggak bersejarah dalam membina dan merangkul kalangan China yang ingin mendekatkan diri terhadap Islam. Kiprah yayasan ini memiliki andil besar dalam bidang pembinaan, pendampingan, serta edukasi kepada komunitas China yang ada di Indonesia.
“Ini kan kami memang identik sekali dengan etnis China. Jadi sudah menjadi panggilan tersendiri buat kami berikan pendampingan dan informasi-informasi terkait Islam kepada yang berkenan,” kata Ketua Yayasan Haji Karim Oei/Masjid Lautze Ali Karim saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (12/2).
Yayasan Haji Karim Oei yang terinspirasi dari kiprah Haji Abdul Karim Oei Tjeng Hien ini berdiri sejak 1988. Kiprah Haji Abdul Karim Oei dalam melakukan pembinaan dakwah secara sosial dan ekonomi pun dapat dilihat dari organisasi yang didirikannya kala itu, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.
Tokoh Muhammadiyah yang dikenal begitu akrab dengan Buya Hamka dan Presiden Soekarno itu pun tak heran jika memberikan banyak inspirasi terhadap generasi penerusnya. Semangat mendakwahkan Islam secara baik kental sekali dari Haji Abdul Karim Oei, sehingga tak heran kiprah yayasan yang didirikan atas inisiatif ketokohannya pun nampak terlihat.
Ali menceritakan tentang bagaimana...