Jumat 12 Feb 2021 19:50 WIB

Di Balik Sukses Masjid Lautze Dakwahkan Islam di Etnis China

Masjid Lautze dakwahkan Islam di komunitas etnis China Tanah Air

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Jamaah Masjid Lautze 2 Bandung menjalankan ibadah shalat Jumat di pelataran masjid, Jl Tamblong, Bandung, Jumat (16/10). Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar pertama di Kota Bandung dibuka kembali masjid ini kembali melayani shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan.Selain ibadah rutin, masjid ini memberikan bimbingan rutin kepada mualaf yang kebanyakan berasal dari etnis tionghoa.
Foto: REPUBLIKA
Jamaah Masjid Lautze 2 Bandung menjalankan ibadah shalat Jumat di pelataran masjid, Jl Tamblong, Bandung, Jumat (16/10). Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar pertama di Kota Bandung dibuka kembali masjid ini kembali melayani shalat Jumat dengan menerapkan protokol kesehatan.Selain ibadah rutin, masjid ini memberikan bimbingan rutin kepada mualaf yang kebanyakan berasal dari etnis tionghoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam satu dekade terakhir, nampaknya tak heran jika melihat masyarakat etnis China berbondong-bondong menjadi mualaf. Selain karena memang adanya beragam faktor yang membelakangi keputusan para mualaf itu, namun tak boleh dilupakan juga bagaimana kiprah dari komunitas sosial keagamaan yang menaunginya.

Yayasan Haji Karim Oei dan Masjid Lautze boleh dibilang menjadi tonggak bersejarah dalam membina dan merangkul kalangan China yang ingin mendekatkan diri terhadap Islam. Kiprah yayasan ini memiliki andil besar dalam bidang pembinaan, pendampingan, serta edukasi kepada komunitas China yang ada di Indonesia.

Baca Juga

“Ini kan kami memang identik sekali dengan etnis China. Jadi sudah menjadi panggilan tersendiri buat kami berikan pendampingan dan informasi-informasi terkait Islam kepada yang berkenan,” kata Ketua Yayasan Haji Karim Oei/Masjid Lautze Ali Karim saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (12/2).

Yayasan Haji Karim Oei yang terinspirasi dari kiprah Haji Abdul Karim Oei Tjeng Hien ini berdiri sejak 1988. Kiprah Haji Abdul Karim Oei dalam melakukan pembinaan dakwah secara sosial dan ekonomi pun dapat dilihat dari organisasi yang didirikannya kala itu, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.

Tokoh Muhammadiyah yang dikenal begitu akrab dengan Buya Hamka dan Presiden Soekarno itu pun tak heran jika memberikan banyak inspirasi terhadap generasi penerusnya. Semangat mendakwahkan Islam secara baik kental sekali dari Haji Abdul Karim Oei, sehingga tak heran kiprah yayasan yang didirikan atas inisiatif ketokohannya pun nampak terlihat.

Ali menceritakan tentang bagaimana...

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement