REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB melaporkan lebih dari dua juta balita di Yaman terancam menderita kekurangan gizi pada 2021. Ia mendesak para pihak terkait menghentikan konflik di negara tersebut.
Laporan PBB memperingatkan, hampir satu dari enam anak di Yaman atau sekitar 400 ribu dari 2,3 juta anak, berisiko meninggal akibat kekurangan gizi akut tahun ini. Sekitar 1,2 juta wanita hamil atau menyusui di Yaman juga diproyeksikan mengalami kekurangan gizi parah tahun ini.
Laporan PBB menyebut kekurangan dana telah menghambat program kemanusiaan di Yaman. Hal itu karena negara-negara donor gagal memenuhi komitmen mereka. "Angka-angka ini adalah seruan lain untuk bantuan dari Yaman, di mana setiap anak yang kekurangan gizi juga berarti keluarga yang berjuang untuk bertahan hidup," kata Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (FAO) David Beasley pada Jumat (12/2).
Laporan terkait ancaman gizi di Yaman disusun FAO bersama Organisasi Pangan dan Pertanian, UNICEF serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)