Sabtu 13 Feb 2021 05:30 WIB

Etnis China di Indonesia yang Jadi Mualaf Terus Meningkat

Pertumbuhan terjadi pada etnis China jadi mualaf.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Etnis China di Indonesia yang Jadi Mualaf Terus Meningkat. Foto:  Adzan di Masjid Lautze
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Etnis China di Indonesia yang Jadi Mualaf Terus Meningkat. Foto: Adzan di Masjid Lautze

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Yayasan Haji Karim Oei dan juga Ketua Masjid Lautze, Ali Karim, mengatakan, populasi Muslim etnis China terus bertumbuh. Hal itu dibuktikan dengan adanya pertumbuhan jumlah mualaf dari tahun ke tahun.

 

Baca Juga

“Kalau jumlahnya sih ya, memang naik terus. Kami nggak terlalu hitung (berapa), tapi setiap hari pasti ada saja yang minta dibina menjadi mualaf,” kata Ali saat dihubungi Republika, Jumat (12/2).

Dia menilai, tumbuhnya populasi Muslim beretnis China disebabkan dengan sejumlah alasan, salah satunya adalah dengan adanya keterbukaan informasi. Pembina Masjid Lautze Bandung, Hernawan Mahfudz, mengatakan, populasi masyarakat Muslim China di Indonesia terus bertumbuh. Hal itu dapat dilihat dengan terus bertumbuhnya jumlah mualaf yang ada di wilayah Bandung.

“Kalau di Masjid Lautze Bandung, itu setiap pekan ada saja satu orang minimal yang minta dibimbing jadi mualaf,” kata Hernawan.

Maka berdasarkan kalkulasinya, setiap tahun rata-rata terdapat 52 mualaf yang diislamkan di Masjid Lautze. Meski Masjid Lautze Bandung ini dikenal sebagai wadahnya komunitas Muslim China, namun Hernawan menekankan bahwa relasi terhadap komunitas Cina yang non-Muslim pun masih erat terjalin sebagai hubungan sosial.

“Kalau secara akidah kan jelas kita masing-masing (dengan Cina non-Muslim), tapi kalau dari muamalah (perdagangan dan kerja sama) ya kita erat sekali. Kerja sama baksos (bakti sosial) juga sering kami lakukan,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement