REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pasar Eropa makin meminati komoditas pala asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Permintaan dari beberapa negara di benua tersebut cukup tinggi di awal Februari 2021.
"Kali ini ekspor biji pala dan fuli pala dikirim ke Belanda dan Italia di awal Februari," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado.
Darwin mengatakan biji pala yang diekspor ke Italia sebanyak 13 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 82.888 dolar Amerika Serikat. Sedangkan yang diekspor ke Belanda, katanya, yakni fuli pala atau bunga pala sebanyak 20 ton dengan nilai devisa sebesar 460 ribu dolar AS.
Melihat permintaan pasar Eropa yang tinggi akan komoditas pala Sulut dan turunannya, maka pemerintah terus ingatkan pengekspor agar menjaga kualitas produk. "Karena pasar Eropa sangat teliti saat menerima barang, jangan sampai membuat mereka kecewa," katanya.
Harus diakui, katanya, produk pala yang sangat terkenal yakni pala Siau berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. "Kualitasnya sangat baik, dan sangat diminati pasar Eropa," jelasnya.