REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Cucu Rasulullah ﷺ, Al-Husain wafat dalam tragedi berdarah di Karbala pada Oktober 680 M. Husain melewati sejumlah tempat sebelum akhirnya tiba di Karbala.
Dikutip dari buku Hasan dan Husain the Untold Story karya Sayyid Hasan al-Husaini, selama dalam perjalanan, setidaknya 12 tempat dilewati sebelum sampai di Karbala, dan selama itu pula dia menghadapi sejumlah peristiwa. Berikut tempat-tempat yang dilalui al-Husain.
1. Tan'im
Berdasarkan Al-Kamil fit Tarikh, Al-Husain bersama rombongannya bergerak menuju Kufah pada hari Tarwiyah, tepatnya pada 8 Dzulhijjah. Mereka melewati Tan'im.
2. Shafah
Setelah melewati Tan'im, al-Husain meneruskan perjalanan menuju Shafah. Di tempat ini al-Husain bertemu al-Farazdaq dan bertanya kepadanya: "Sampaikan kepadaku berita tentang orang-orang yang kau tinggalkan," maksudnya sikap penduduk Kufah terhadap al-Husain.
Al-Farazdaq menjawab: "Kamu bertanya kepada orang yang tepat. Ketahuilah, hati mereka bersamamu namun pedang mereka bersama Bani Umawiyah!" (Lihat: Tarikh ath-Thabari).
3. Bathnur Rummah
Al-Husain yang tetap pada pendiriannya meneruskan perjalanan bersama rombongan hingga tiba di Bathnur Rummah. Di tempat ini al-Husain menulis surat kepada penduduk Kufah, guna memberitahukan bahwa ia sudah sampai di Bathnur Rummah.
Dia ingin meyakinkan mereka bahwa dia pasti datang. Surat ini dibawa oleh Qais bin Mus-hir ash-Shaidawi (Lihat: Al-Akhbar ath-Thiwal). Namun, Qais ditangkap oleh al-Hushain bin Tamim saat berada di wilayah al-Qadisiyah. Qais kemudian dibawa ke hadapan Ubaidullah bin Ziyad lalu dihukum mati ( Lihat: Ath-Thabaqat).
4. Zarud
Al-Husain terus melanjutkan perjalanan hingga tiba di Zarud. Di sinilah dia menderumkan untanya untuk beristirahat (Lihat: Al-Akhbar ath-Thiwal). Ketika akan bertolak dari Zarud, al-Husain baru mendapatkan informasi tentang terbunuhnya Muslim bin Aqil dan Hani bin Urwah. Dia pun ber-istirja: "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un".
Sementara itu, orang-orang dari Bani Aqil berkata: "Bagi kami, tidak ada gunanya hidup setelah Muslim bin Aqil terbunuh. Kami tidak akan kembali sampai kami mati". Mendengar pernyataan demikian, al-Husain pun berkata: "Lantas papa gunanya aku hidup setelah mereka (Bani Aqil) mati". Maka, dia dan rombongan meneruskan perjalanan mereka (Lihat: Al-Akhbar ath-Thiwal).
Berbagai berita duka yang datang dari Kufah membuat...