REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Vaksinasi yang dinilai lamban dan menyebarnya varian baru Covid-19 diprediksi bakal mengganggu perilisan film Black Widow pada 2021. Disney dikabarkan hanya memiliki waktu empat pekan untuk memutuskan apakah film yang dibintangi aktris Scarlett Johansson tetap dirilis Mei atau diundur.

Black Widow menjadi film yang sangat ditunggu-tunggu dan menjadi pembuka untuk Marvel Cinematic Universe Fase 4. Namun debutnya terus-menerus terganggu oleh pandemi Covid-19.

Tanggal rilis Black Widow telah tertunda beberapa kali. Saat ini, film dijadwalkan tayang perdana pada Mei. Terlepas dari desas-desus film itu akan dirilis di Disney+ sebagai bagian dari program Akses Premier streamer, Disney menyatakan Black Widow akan tetap rilis di bioskop.

Sayangnya, tidak ada jaminan hal itu bisa terjadi. Karena faktor-faktor seperti peluncuran vaksin yang lambat, varian baru Covid-19 yang menyebar, dan sejumlah besar kasus baru yang dikonfirmasi diyakini akan membuat kalender rilis film 2021 tetap berantakan.

"Kepastian tanggal rilis Black Widow harus dilakukan dalam tiga hingga empat pekan ke depan," demikian kata seorang sumber seperti dilansir di laman Screen Rant pada Ahad (14/2).

Jika dihitung, empat pekan dari sekarang adalah pertengahan Maret. Film ini seharusnya keluar pada Mei, jadi jika Disney ingin tetap pada tanggal itu, mereka harus meningkatkan promosi pada musim semi.

Disney dikabarkan masih menahan materi iklan sampai mereka mendapat tanggal rilis yang konkret, sebagai upaya mengantisipasi pemborosan dana. Saat ini, ada terlalu banyak ketidakpastian dan itulah mengapa Black Widow tidak hadir di Super Bowl tahun ini.

Apakah Black Widow mempertahankan tanggal rilisnya pada Mei? Hal ini jelas tergantung pada bagaimana perkembangan pandemi. Sebab, film seperti Black Widow sangat bergantung pada penjualan tiket untuk menutup anggaran mereka dan menghasilkan keuntungan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika