REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak berencana menghubungi lewat telepon Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). Hal itu diungkapkan Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, Sabtu waktu setempat.
"Jelas ada tinjauan atas kebijakan kami yang terkait dengan Arab Saudi. Tidak ada rencana panggilan (telepon)," ujar Psaki, dilansir Aljazirah Ahad (14/2).
Keputusan Biden tidak menelepon Pangeran MBS dikaitkan dengan kasus pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi di Istanbul pada 2018. Badan intelijen CIA menduga pembunuhan tersebut kemungkinan diperintahkan MBS. Putra mahkota telah membantah tuduhan tersebut.
Sebelumnya, Presiden Biden mengatakan hak asasi manusia merupakan masalah utama yang diusungnya dalam hubungan AS-Saudi. Itu janji kampanye Biden dalam pemilu 2020.
Biden pada awal bulan ini telah mengumumkan berakhirnya dukungan AS terhadap koalisi militer pimpinan Saudi. Koalisi ini membantu pemerintah Yaman melawan kelompok Houthi yang didukung Iran.